Cottage di Kawasan Wanawisata Baturaden Perancangan Kenyamanan Ekologis dengan Memanfaatkan Potensi Alam Setempat
Abstract
Pada kurun waktu terakhir 1994 sampai 1999, jumlah kunjungan wisatawan yang
datang ke Kabupaten Banyumas baik itu wisatawan mancanegara maupun wisatawan
domestik pada dasarnya tiap tahun mengalami kenaikan 3,7 %, tetapi bila dilihat dari
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang maka mulai tahun 1996
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan kondisi perekonomian serta gejolak politik di
Indonesia yang tidak stabil. Dan potensi terbesar yang dimiliki oleh kabupaten Banyumas
adalah potensi alam yang sangat indah berupa gunung dan hutan. Dimana salah satunya
adalah potensi kawasan wisata Baturaden yang mengandalkan pada keadaan alamnya yang
indah dengan hutan pinus dan damarnya, udara yang sejuk serta sumber air panasnya dari
Gunung Slamet.
Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung mendorong usaha
dalam bidang pelayanan terutama fasilitas akomodasi, baik fasilitas penunjang umum
(parkir area, terminal, dll) maupun fasilitas penunjang khusus (hotel, losmen, cottage,
restoran dll). Dilihat dari jumlah 659.998 pengunjung tahun 1998 / 1999 yang datang di
Kabupaten Banyumas dengan jumlah kamar yang ada yaitu 1.390 kamar berarti masih
perlu adanya penambahan kamar-kamar untuk penginapan para wisatawan yang datang
dengan mempertimbangkan faktor kenyamanan bagi pengguna.
Tolok ukur untuk dipertimbangkan bagi keberhasilan suatu hunian adalah
memperhatikan kenyamanan, baik yang berhubungan dengan kenyamanan ruang dalam
(seperti kenyamanan termal) maupun yang berhubungan dengan kenyamanan ruang luar
(seperti kenyamanan visual dan kenyamanan suara).
Dari latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan umum yang harus
dipecahkan adalah bagaimana mewujudkan fasilitas akomodasi sebagai pendukung suatu
kegiatan pariwisata dengan mempertimbangkan potensi alam dan tetap menjaga
keseimbangan ekosistem alam, serta tetap menekankan kenyamanan bagi penggunanya.
Sedangkan permasalahan khususnya adalah : bagaimana mengungkapkan desain bangunan
hunian (cottage) yang memberikan suasana yang alami dengan tetap mensyaratkan
kepada :
A. Kenyamanan termal; Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk menciptakan
kenyamanan termal bagi penghuni yaitu : Sinar matahari dan orientasi bangunan, Angin
dan pengudaraan ruangan dan curah hujan dan kelembaban udara.
B. Kenyamanan visual; Ada batas pandangan yang menentukan jarak maksimum dalam
suatu ruang dimana pada bagaian atau daerah yang sulit pengunjung dapat menerima
penglihatan dengan baik.
C. Kenyamanan suara /audio ; Adapun secara garis besar persyaratan untuk menghasilkan
kenyaman audio adalah sebagai berikut ; Menyediakan keadaan bunyi yang paling
disukai, Peniadaan atau pengurangan bising yang tidak disukai, sehingga perlu
pengendalian bising yang dapat meredam itu semua (misalnya suara kendaraan dari
jalan).
Persyaratan tersebut harus dapat diwujudkan dalam hunian (cottage) guna
mendukung keberhasilan fasilitas akomodasi yang mempertimbangkan kelestarian dan
keaslian alam, karena diketahui bahwa salah satu motivasi pengunjung dalam hal ini
wisatawan menghadiri suatu obyek wisata adalah adanya kenyamanan yang mendukung
bagi para wisatawan.
Collections
- Architecture [3648]