Show simple item record

dc.contributor.authorEka Setiawan Mandeng, 97511411
dc.date.accessioned2020-07-13T06:06:37Z
dc.date.available2020-07-13T06:06:37Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22414
dc.description.abstractPertumbuhan jumlah penduduk yang pesat di negara Indonesia ini mengakibatkan meningkatnya volume lalulintas. Salah satu prasarana yang cukup vital adalah transportasi, khususnya jalan. Seiring dengan hal tersebut, maka kebutuhan akan pembangunan jalan juga meningkat, terutama dari segi bahannya. Salah satu bahan tersebut adalah filler sehingga nantinya mencukupi kebutuhan dan memenuhi persyaratan demi kelangsungan pembangunan prasarana transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan nilai-nilai stabilitas, flow (kelelehan), VITM (Void In The Mix), VFWA (Void Filled With Asphalt) dan Qoutient Marshall dari campuran beton aspal (Laston) dengan bahan pengisi batu bentonit dan batu bata. Selain itu membandingkan kadar aspal optimum dari kedua bahan filler dengan acuan pencarian kadar aspal optimum dari Direktorat Jenderal Bina Marga. Tahap pertama jalannya penilitian dimulai dari persiapan dan pemeriksaan bahan aspal dan agregat menggunakan spesifikasi Bina Marga 1987. Tahap kedua dilakukan pembuatan benda uji dengan gradasi menerus agregat campuran no. IV (Bina Marga 1987). Untuk mencari KAO filler batu bentonit dan batu bata pada kadar filler 4%, 6%, 8% dengan kadar aspal 4%, 5%, 5,5%, 6%, 7%. Tahap ketiga dilakukan pengujian Marshall Standard dan Imersion test pada KAO dengan kadar filler 4%, 6%, 8%. Kadar aspal optimum yang dicapai untuk campuran dengan kadar filler batu bentonit kadar 4%, 6%, 8% adalah 5.725%, 5.875%, 6.300%. Sedangkan kadar aspal optimum yang dicapai untuk campuran dengan filler batu bata kadar 4%, 6%, 8% adalah 5.925%, 6.550%, 6.850%. Disamping itu benda uji yang optimum juga diteliti secara Immersion Test. Hasil dari penilitian menunjukan bahwa nilai stabilitas kedua filler turun seiring penambahan kadar filler tetapi pada kadar filler 8% batu bata mengalami kenaikan. Nilai Flow dan VFWA pada filler batu bentonit dan batu bata mengalami kenaikan seiring bertambahnya kadar filler. Kemudian nilai VITM dan Density turun pada filler batu bentonit dan batu bata. Pada filler batu bentonit nilai MQ turun kemudian pada filler batu bata dengan kadar filler 4%- 6% nilai MQ naik setelah itu turun lagi pada kadar 8%. Nilai IP batu bentonit kadar filler 4%-6% mempunyai IP yang lebih baik sebaliknya nilai IP batu bata kadar filler 6%-8% mempunyai IP yang lebih baik pula.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStudi Perbandinganen_US
dc.subjectKarakteristik Marshallen_US
dc.subjectCampuran Beton Aspalen_US
dc.subjectFiller Debu Batu Bentoniten_US
dc.subjectFiller Debu Batu Bataen_US
dc.titleStudi Perbandingan Karakteristik Marshall Campuran Beton Aspal dengan Menggunakan Filler Debu Batu Bentonit dan Debu Batu Bataen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record