Studi Perbandingan Karakteristik Marshall Campuran Beton Aspal dengan Menggunakan Filler Debu Batu Bentonit dan Debu Batu Bata
Abstract
Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat di negara Indonesia ini
mengakibatkan meningkatnya volume lalulintas. Salah satu prasarana yang
cukup vital adalah transportasi, khususnya jalan. Seiring dengan hal tersebut,
maka kebutuhan akan pembangunan jalan juga meningkat, terutama dari segi
bahannya. Salah satu bahan tersebut adalah filler sehingga nantinya mencukupi
kebutuhan dan memenuhi persyaratan demi kelangsungan pembangunan
prasarana transportasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan nilai-nilai
stabilitas, flow (kelelehan), VITM (Void In The Mix), VFWA (Void Filled With
Asphalt) dan Qoutient Marshall dari campuran beton aspal (Laston) dengan
bahan pengisi batu bentonit dan batu bata. Selain itu membandingkan kadar
aspal optimum dari kedua bahan filler dengan acuan pencarian kadar aspal
optimum dari Direktorat Jenderal Bina Marga.
Tahap pertama jalannya penilitian dimulai dari persiapan dan pemeriksaan
bahan aspal dan agregat menggunakan spesifikasi Bina Marga 1987. Tahap
kedua dilakukan pembuatan benda uji dengan gradasi menerus agregat
campuran no. IV (Bina Marga 1987). Untuk mencari KAO filler batu bentonit
dan batu bata pada kadar filler 4%, 6%, 8% dengan kadar aspal 4%, 5%, 5,5%,
6%, 7%. Tahap ketiga dilakukan pengujian Marshall Standard dan Imersion test
pada KAO dengan kadar filler 4%, 6%, 8%. Kadar aspal optimum yang dicapai
untuk campuran dengan kadar filler batu bentonit kadar 4%, 6%, 8% adalah
5.725%, 5.875%, 6.300%. Sedangkan kadar aspal optimum yang dicapai untuk
campuran dengan filler batu bata kadar 4%, 6%, 8% adalah 5.925%, 6.550%,
6.850%. Disamping itu benda uji yang optimum juga diteliti secara Immersion
Test.
Hasil dari penilitian menunjukan bahwa nilai stabilitas kedua filler turun
seiring penambahan kadar filler tetapi pada kadar filler 8% batu bata
mengalami kenaikan. Nilai Flow dan VFWA pada filler batu bentonit dan batu
bata mengalami kenaikan seiring bertambahnya kadar filler. Kemudian nilai
VITM dan Density turun pada filler batu bentonit dan batu bata. Pada filler batu
bentonit nilai MQ turun kemudian pada filler batu bata dengan kadar filler 4%-
6% nilai MQ naik setelah itu turun lagi pada kadar 8%. Nilai IP batu bentonit
kadar filler 4%-6% mempunyai IP yang lebih baik sebaliknya nilai IP batu bata
kadar filler 6%-8% mempunyai IP yang lebih baik pula.
Collections
- Civil Engineering [4187]