Sekolah Fotografi Eksplorasi Cahaya Sebagai Ekspresi Arsitektural
Abstract
Yang disebut dengan istilah film atau gambar merupakan salah satu
bentuk inovasi manusia yang pada taraf awalnya dikatakan oleh Hausser. Hal itu
hadir sebagai bagian dari kelanjutan perkembangan sejarah wacana fotografi
gerak dengan tokohnya Eadweerd Maybriddge yang bereksperimen tentang gerak
yang berkelanjutan, fotografi lebih berupaya untuk merekam alam dengan
membuatnya "berhenti atau membekukan suatu adegan".
Dalam lingkup perkembangan seni, hal ini ternyata merupakan salah satu
kelanjutan langkah peradaban manusia dalam upayanya menampilkan unsur
gerak yang mati dan waktu dalam penciptaan karya seni. Pada jaman
prasejarah, nenek moyang manusia menggoreskan ke dinding-dinding gua
perjalanan mereka dalam bentukapa yang disebut dengan hiasan gambar. Jejak
atau hiasan dimana mengesankan adanya gerakan yang terjadi dalam lingkup
waktu dan makro tertentu. Demikian juga apa yang terjadi dalam lingkup waktu
dan makna tertentu. Demikian juga apa yang dilakukan oleh bangsa Mesir kuno
dengan dibangunnya piramid dalam bentuk relief-relief yang merupakan
manifestasi bentuk rekaman kejadian kehidupan zamannya. Manifestasi
kehidupan tokoh keagamaan yang dilakukan oleh seniman relief yang
ditampilkan secara berurutan dalam bentuk adegan yang tertata dan
berkesinambungan berbagai epik agama Hindu di candi prambanan dan kisah
kehidupan sang Budha di candi borobudur merupakan upaya para seniman mengekpresikan adanya gerak dan waktu dalam karya mereka, hal itu lebih
menguatkan indikasi adanya upaya menampilkan kejadian yang berorientasi
pada gerak dan alur waktu tertentu. Hal itu ternyata dilakukan oleh manusia
modern dalam bentuk foto sebagai upaya menampilkan kehidupan zamannya
kemudian menampilkan kehidupan lebih nyata sebagai pengalaman yang
dialami oleh manusia. Fotografi yang berarti melukis cahaya dan membuat
gambar bisa karena yang ditampilkan hanyalah imaji dengan dominasi bentuk
dalam komposisi membekukan gerak yang kadang mempertegas emosi dramatik
yang dikehendaki oleh senimannya, demikianlah unsur gerak dan waktu saling
bersetubuh dalam sebuah foto dan keduanya merupakan bagian dari aspek
dinamis yang mendukung nilai estetis dalam sebuah karya.
Jogjakarta, sebagai sebuah kota pelajar yang memiliki banyak aktivitas
yang berhubungan dengan seni khususnya fotografi membuat keberadaan
sekolah fotografi menjadi sebuah sarana yang di nanti sebagai media
pembelajaran yang riil. Dapat bersentuhan langsung dengan objek,dapat
bereksperimen sendiri untuk pencapaian proses pemahaman individu ataupun
melakukan eksplorasi bersama.
Collections
- Architecture [3648]