TEMUAN DAN TINDAK LANJUT KASUS HIPERTENSI DERAJAT 2 PADA PESERTA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS DLINGO II PADA TAHUN 2018
Abstract
Latar Belakang: Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 34.1%. Hipertensi merupakan penyakit yang berisiko menimbulkan penyakit kardiovaskular. Pada hipertensi derajat 2 risikonya meningkat tiga kali lipat. Salah satu program yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan skrining kasus hipertensi adalah Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (Posyandu Lansia). Namun belum terdapat penelitian yang melaporkan bagaimana kasus hipertensi derajat 2 yang ditemukan di Posyandu Lansia selanjutnya ditindaklanjuti.
Tujuan Penelitian: Untuk mendapatkan gambaran kegiatan Posyandu Lansia dalam pemeriksaan tekanan darah bagi warga desa dan bagaimana kasus yang ditemukan ditindaklanjuti.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penilitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional menggunakan data sekunder dari buku register 4 Posyandu Lansia yaitu Posyandu Lansia Tangkil, Posyandu Lansia Karangasem, Posyandu Lansia Terong II, dan Posyandu Lansia Ngenep pada tahun 2018. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk melihat persentase atau proporsi dari variabel yang diteliti
Hasil: Jumlah peserta keempat Posyandu Lansia adalah 416. Rata-rata prevalensi hipertensi derajat 2 di keempat Posyandu Lansia adalah 27.18%. Dari 416 peserta didapatkan 222 peserta terdeteksi hipertensi derajat 2. Terdapat 90 (48.91%) peserta yang diberi terapi dan hanya terdapat 11 (4.95%) peserta yang tekanan darahnya terkontrol. Obat anti hipertensi yang diberikan untuk terapi adalah Captopril (13.88%), Amlodipin (12.86%), dan Hidroclorotiazida (0.20%).
Kesimpulan: Dari prevalensi hipertensi derajat 2 sebesar 27.18% hanya 48.91% yang diberi terapi dan hanya 4.95% yang tekanan darahnya terkontrol. Obat anti hipertensi yang banyak diberikan adalah Captopril (13.88%) dan Amlodipin (12.86%)..
Collections
- Medical Education [2279]