Analisa Pengaruh Stock Split terhadap Return Saham dan Likuiditas Saham
Abstract
Stock split dinyatakan sebagai "kosmetik" dari strategi perusahaan yang
dilakukan oleh manajer perusahaan untuk membangun kembali harga pasar suatu
saham. Strategi ini menjadi populer di akhir dekade ini. Di dalam stock split terdapat
dua teori yang penting, yaitu Trading Range Theory dan Signaling Theory, yang
timbul sebagai acuan dalam menyampaikan informasi yang terkandung dalam
kebijakan stock split. Berdasarkan Trading Range Theory, penelitian sebelumnya
memperlihatkan bahwa return menjadi lebih menguntungkan untuk meningkatkan
likuiditas dan membuat saham lebih diminati para calon investor. Signaling Theory
memperlihatkan bahwa manajer memecah sahamnya untuk memberikan sinyal yang
menguntungkan tentang kinerja perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris dan untuk
menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan stock split dari perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) antara tahun 2002-2004. Hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Paired T-test (uji beda dua rata-rata) yaitu
untuk membandingkan apakah dengan adanya kebijakan stock split berpengaruh
terhadap return dan likuiditas saham.
Secara keseluruhan, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang dignifikan antara return saham sebelum dan sesudah stock
split, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara likuiditas saham sebelum dan
sesudah stock split.
Kata kunci : stock split, return saham, likuiditas saham
Collections
- Akuntansi [4660]