Perencanaan Jembatan Dinding Rangka Baja Tipe Baltimore Truss di Atas Sungai Cimeneng Kabupaten Cilacap
Abstract
Jembatan merupakan sarana transportasi yang memudahkan masyarakat
untuk mencapai suatu daerah secara mudah dan cepat. Pada bulan Desember 2002
terjadi banjir di Kabupaten Cilacap yang mengakibatkan jembatan sungai
Cimeneng yang menghubungkan desa Kamulyan dan desa Bulusari runtuh karena
pondasi pilar penyangga terkikis oleh air sungai Cimeneng. Untuk itu perlu
dibangun jembatan baru dengan perencanaan tanpa pilar ditengah bentang untuk
menghindari penggerusan disekitar pondasi pilar jembatan tersebut.
Perencanaan pembebanan berdasarkan Pedoman Perencanaan Jembatan
Jalan Raya (PPPJJR) 1987, sementara dalam perkembangannya jenis Truk yang
digunakan pada saat ini cenderung lebih panjang, lebih besar dan mengangkut
beban lebih banyak seperti pada desain Truk menurut peraturan pembebanan
AASHTO-LRFD 1994.
Penggunaan metode AASHTO-LRFD 1994 menjadi alternatif metode
perencanaan, dengan tujuan merencanakan dimensi struktur rangka yang
menjamin tingkat keamanan dan kegunaan yang cukup baik. Jenis struktur rangka
yang banyak dicapai untuk bentang panjang umumnya menggunakan rangka baja
truss, dengan keuntungan sesuai untuk bentang panjang dan lendutan yang terjadi
relatif kecil sehingga dalam perencanaannya memungkinkan tanpa menggunakan
pilar serta dapat dibangun dapalam waktu yang relatif pendek. Dengan bentuk
Baltimore truss tipe yang cukup stabil dan praktis sehingga tipe ini cocok untuk
kondisi di lapangan.
Analisis pembebanan rangka dilakukan dengan perhitungan beban mati dan
hidup berdasarkan spesifikasi AASHTO. Dan untuk analisis desain elemen rangka
digunakan metode LRFD Bridge Spesification dengan perencanaan keadaan batas
( Limit State Design ). Kondisi batas terdiri dari batas layan ( Service Limit State ),
kondisi batas leleh ( Fatigue Limit State ), kondisi batas fraktur dan kekuatan
(Strength and Fracture Lmit State ). Dari beberapa perhitungan tersebut dapat
direncanakan dimensi elemen rangka sesuai dengan gaya batang maksimum.
Perencanaan desain metode LRFD ini menggunakan pendekatan beban kerja
rencana dikalikan dengan faktor beban, dan struktur direncanakan untuk menahan
beban-beban terfaktor tersebut pada kapasitas batasnya, sehingga diperoleh
dimensi elemen struktur rangka yang aman.
Untuk perencanaan struktur bawah digunakan tipe Abutment T terbalik
dengan mempertimbangkan ketinggian Abutment yang telah direncanakan.
Dengan kondisi tanah berlempung maka pondasi direncanakan dengan
menggunakan tiang pancang berbentuk bujur sangkar.
Collections
- Civil Engineering [4205]