Redesain Pondasi Tiang pada Dermaga Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Abstract
Dermaga peti kemas, Tanjung Emas Semarang direncanakan oleh Japan
International Co-operation Agency yang bekerja sama dengan PT. WIRATMAN
dan PT. DWI DELTA. Dermaga peti kemas menggunakan pondasi tiang baja
dengan diameter 812,8 mm. Pada perencanaan dermaga dibagi dalam blok
berukuran 25 m x 25 m, dengan jumlah pondasi 35 buah (7 x 5). Untuk
mendapatkan diameter pondasi tiang yang lebih efisien dari perencanaan
sebelumnya maka dilakukan redesain pondasi tiang dermaga berdasarkan pada
data dari perencaan sebelumnya. Redesain bertujuan untuk mencari atau
mendapatkan diameter pondasi tiang yang lebih efisien. Untuk mendapatkan
diameter tiang yang dimaksud, dilakukan dengan cara coba ulang atau trial and
error. Pada awal, dilakukan perhitungan terhadap gaya-gaya lateral yang terjadi
yaitu gaya akibat tubrukan kapal, tarikan kapal, arus, angin dan gempa. Sebelum
dilakukan perhitungan struktur pondasi tiang dicoba suatu diameter tiang yang
baru. Analisis struktur dermaga menggunakan program SAP 90, dengan pondasi
tiang diasumsikan tumpuan jepit-sendi, dengan tumpuan sendi diambil 2 m
dibawah elevasi permukaan tanah. Dari hasil perhitungan struktur didapatkan
momen dan gaya aksial yang terjadi. Pada perhitungan kontrol tegangan ijin jika
diameter tiang yang dicoba tidak memenuhi syarat keamanan maka dicoba lagi
diameter tiang yang lain. Kekuatan bahan pondasi tiang dihitung didasarkan pada
PPBBI (1987). Jika diameter pondasi tiang yang dicoba tidak aman dari segi
bahan terhadap beban yang diterima, maka dicoba diameter pondasi tiang yang
lain. Pada perhitungan daya dukung, pondasi tiang diasumsikan bekerja sebagai
pondasi tiang tunggal, sehingga daya dukung kelompok sama dengan jumlah
pondasi tiang dikalikan daya dukung tiang tunggal. Berdasarkan hasil perhitungan
daya dukung, pondasi tiang termasuk jenis pondasi tiang friction pile. Hal ini
dapat dilihat dari nilai daya dukung selimut yang jauh lebih besar daripada daya
dukung ujung tiang. Pada tinjuan gaya lateral digunakan metode Broms untuk
perhitungannya. Berdasarkan metode Broms pondasi tiang termasuk pondasi tiang
panjang dengan kondisi kepala tiang terjepit. Perhitungan penurunan pondasi
tiang dilakukan dengan sebelumnya menyederhanakan kondisi asli dermaga
menjadi dua asumsi. Asumsi pertama, elevasi permukaan tanah dibuat seragam
dengan elevasi -7,5 m dengan panjang tiang 35 m. Asumsi kedua dengan elevasi
permukaan sama dengan asumsi pertama dan panjang tiang 46 m. Dari
keseluruhan hasil perhitungan ulang atau redesain didapat diameter baru yaitu
711,2 mm, yang ternyata masih mampu menahan beban yang bekerja dan gaya
lateral yang terjadi.
Collections
- Civil Engineering [4205]