Show simple item record

dc.contributor.authorHaris Wibowo, 87340035
dc.date.accessioned2020-06-25T20:06:59Z
dc.date.available2020-06-25T20:06:59Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21743
dc.description.abstractYogyakarta yang merupakan salah satu kota di Indonesia, mempunyai kebudayaan masa lalu yang adi luhung, dimana keraton merupakan pusat simpulnya. Taman Sari keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari Keraton, karena Taman Sari merupakan suatu tempat untuk rekreasi bagi keluarga Keraton, yang mempunyai ke-khas-an tersendiri. Dan Taman Sari merupakan aset wisata budava yang perlu dilestarikan. Bila pengunjung usai mengunjungi Keraton, akan mennju Taman Sari, pasti akan melewati pasar Ngasem. Pasar Ngasem yang dulunya pasar umum biasa, saat ini lebib dikenal sebagai pasar burung, meskipun disitu juga terdapat pasar umum. Pasar dahulunya hanya merupakan tempat tukar menukar barang atau tempat jual beli kebutuhan pokok saja, saat ini keberadaanya telah bergeser, pasar telah ditata/ diatur serta didisain, sehingga bukan hanya tempat jual beli saja akan tetapi mampu mewadahi berbagai aktifitas dan dapat memberi kesenangan. Pasar dalam perkembangannya sering kali kurang terarah atau berkembang secara organis, sehingga terkesan semrawut, kotor dan kumuh. Pada pasar Ngasem sangat terlihat, antara lain pada sirkulasi yang kurang nyaman dikarenakan sempitnya selasar/gang serta banyak terpakai oleh pedagang untuk menggelar dagangan dan bangunan pasar yang kurang memenuhi persyaratan untuk kesehatan juga kurang nyaman untuk jual beli khususnya pada hari libur sangat berjejal serta belum adanya sistem sanitasi dan drainasi hingga pada waktu hujan banyak genangan air dan becek, apalagi pada pasar burung dimana belum ada tempat pembuanagan sisa makanan dan kotoran burung serta banyaknya penambahan-penambahan furnitur sehingga memberi kesan yang kurang nyaman. Dalam hal ini melihat keberadaan pasar Ngasem sebagai pasar burung dan sejenis unggas serta bahan kebutuhan sehari-hari, diharapkan dapat mendukung obvek wisata lingkungan budaya Taman Sari. Dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas, thesis ini mencoba mengungkapkan konsep dalam upaya penataan kembali dan pengembangan pasar Ngasem dengan pendekatan fisik ungkapan arsitektur tridisional pada bangunan, serta sirkulasi yang dapat memudahkan untuk jual beli juga meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap burung dan sejenis unggas, dalam kondisi fisik yang lebih menyenangkan serta menambah potensi aset wisata lingkungan budaya Taman Sari.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPenataan Pasar Ngasemen_US
dc.subjectObyek Wisata Taman Sarien_US
dc.subjectLandasan Konseptual Perancanganen_US
dc.titlePenataan Pasar Ngasem pada Obyek Wisata Taman Sari Landasan Konseptual Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record