Penataan Pasar Ngasem pada Obyek Wisata Taman Sari Landasan Konseptual Perancangan
Abstract
Yogyakarta yang merupakan salah satu kota di
Indonesia, mempunyai kebudayaan masa lalu yang adi luhung,
dimana keraton merupakan pusat simpulnya.
Taman Sari keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari
Keraton, karena Taman Sari merupakan suatu tempat untuk
rekreasi bagi keluarga Keraton, yang mempunyai ke-khas-an
tersendiri. Dan Taman Sari merupakan aset wisata budava
yang perlu dilestarikan.
Bila pengunjung usai mengunjungi Keraton, akan mennju
Taman Sari, pasti akan melewati pasar Ngasem. Pasar Ngasem
yang dulunya pasar umum biasa, saat ini lebib dikenal
sebagai pasar burung, meskipun disitu juga terdapat pasar
umum.
Pasar dahulunya hanya merupakan tempat tukar menukar
barang atau tempat jual beli kebutuhan pokok saja, saat
ini keberadaanya telah bergeser, pasar telah ditata/
diatur serta didisain, sehingga bukan hanya tempat jual
beli saja akan tetapi mampu mewadahi berbagai aktifitas
dan dapat memberi kesenangan.
Pasar dalam perkembangannya sering kali kurang terarah
atau berkembang secara organis, sehingga terkesan
semrawut, kotor dan kumuh.
Pada pasar Ngasem sangat terlihat, antara lain pada
sirkulasi yang kurang nyaman dikarenakan sempitnya
selasar/gang serta banyak terpakai oleh pedagang untuk
menggelar dagangan dan bangunan pasar yang kurang memenuhi
persyaratan untuk kesehatan juga kurang nyaman untuk jual
beli khususnya pada hari libur sangat berjejal serta belum
adanya sistem sanitasi dan drainasi hingga pada waktu
hujan banyak genangan air dan becek, apalagi pada pasar
burung dimana belum ada tempat pembuanagan sisa makanan dan
kotoran burung serta banyaknya penambahan-penambahan
furnitur sehingga memberi kesan yang kurang nyaman.
Dalam hal ini melihat keberadaan pasar Ngasem sebagai
pasar burung dan sejenis unggas serta bahan kebutuhan
sehari-hari, diharapkan dapat mendukung obvek wisata
lingkungan budaya Taman Sari.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas, thesis ini
mencoba mengungkapkan konsep dalam upaya penataan kembali
dan pengembangan pasar Ngasem dengan pendekatan fisik
ungkapan arsitektur tridisional pada bangunan, serta
sirkulasi yang dapat memudahkan untuk jual beli juga
meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap burung dan
sejenis unggas, dalam kondisi fisik yang lebih
menyenangkan serta menambah potensi aset wisata lingkungan
budaya Taman Sari.
Collections
- Architecture [3658]