Analisis Penjadwalan Waktu Proyek dengan Linear Scheduling Method (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan Rantau Pulung-Muara Bengkal di Kalimantan Timur)
Abstract
Linear Scheduling Method adalah salah satu macam metoda penjadwalan
linier yang telah berkembang sejak awal tahun '50-an. Akan tetapi penggunaan
metoda ini tidaklah sebanyak metoda analisis jaringan kerja atau bagan balok.
Linear Scheduling Method, sesuai dengan namanya, dikembangkan untuk
diaplikasikan pada proyek konstruksi yang bersifat linier. Proyek yang bersifat
linier adalah proyek yang kegiatan atau pekerjaan dalam proyek tersebut
dilakukan secara berurutan dan satu lokasi ke lokasi berikutnya. Proyek
pembangunan jalan raya adalah salah satu contoh proyek yang bersifat linier.
Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan LSM pada proyek
pembangunan jalan raya. Data penelitian diambil dari proyek pembangunan jalan
Rantau Pulung-Muara Bengkal Paket A, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan
Timur, sepanjang 10 kilometer. Penelitian hanya meninjau aspek waktu, tanpa
meninjau aspek biaya.
Analisis dilakukan dengan membagi lokasi proyek sebanyak 10 dan 20
lokasi, sesuai dengan tingkat ketelitian pengamatan yang diinginkan. Masing-masing
lokasi mempunyai interval jarak sepanjang 1000 meter dan 500 meter.
Berbagai alternatif produktivitas sumber daya yang bervariasi akan
menghasilkan durasi penyelesaian proyek yang bervariasi pula. Waktu
penyelesaian proyek tercepat diperoleh pada pembagian lokasi proyek menjadi 20
lokasi dengan penggunaan alternatif produktivitas ke-5. yaitu sebesar 202.7 hari
Pada penelitian ini dilakukan visualisasi kegiatan pemasangan gorong-gorong
Walaupun dapat divisualisasikan dalam LSM, akan tetapi proses perhitungan
durasi kegiatan tersebut dilakukan dengan metoda lain, yaitu analisis jaringan
kerja. Setelah ditentukan durasinya, kemudian diplotkan pada kegiatan-kegiatan
lain yang telah dihitung penjadwalan waktunya dengan menggunakan metoda
linier.
Collections
- Civil Engineering [4205]