Manajemen Lalu-Lintas Jaringan Jalan di Kotamadya Yogyakarta pada Jalan Sultan Agung dan Sekitarnya
Abstract
Manajemen lalu-lintas yang akan diterapkan di jalan Sultan Agung
Kotamadya Yogyakarta adalah manajemen lalu-lintas pada ruas jalan,
simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal sampai akhir tahun 2003.
Untuk menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan cara
melakukan survei guna mendapatkan data, sedangkan rumusan-rumusan yang
digunakan adalah : rumusan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
1997, Highway Capacity Manual (HCM) 1994 dan dari penelitian lalu-lintas
yang dilaksanakan di Indonesia khususnya daerah Yogyakarta.
Alternatif manajemen lalu-lintas yang dipilih adalah : jalan Sultan
Agung tetap dijadikan 2 arah dengan 3 simpang bersinyal dan 3 simpang tak
bersinyal dengan diperbolehkan parkir di tepi jalan tertentu yang tidak
mengganggu arus lalu-lintas, dilarang parkir di dekat simpang, menurunkan
aktifitas hambatan samping, membuat halte bis kota di luar tepi jalan,
mengatur tempat pemberhentian bis kota, dan mengatur lajur-lajur di setiap
pendekat pada simpang. Agar dapat mengantisipasi masalah arus lalu-lintas
sampai akhir tahun 2003 pada jalan Sultan Agung Kotamadya Yogyakarta. Dua
ruas jalan yang ditinjau adalah jalan Sultan Agung (Timur) dan jalan Sultan
Agung (Barat), tiga simpang bersinyal yaitu : simpang Senopati Timur, simpang
Bioskop Permata dan simpang Pasar SentuI, tiga simpang tak bersinyal yaitu:
simpang Jagalan, simpang Kap KKO Usman dan simpang Ki Mangun Sarkoro.
Dari alternatif manajemen lalu-lintas hasil analisis perencanaan dan
tingkat pelayanan pada kondisi jam puncak menunjukkan bahwa pada akhir
tahun 2003, dua ruas jalan yang ditinjau yaitu : jalan Sultan Agung (Timur) dan
jalan Sultan Agung (Barat ) didapat nilai derajat kejenuhan (DS) antara 0,64-
0,76 dan tingkat pelayanan (LOS) C. Untuk tiga simpang bersinyal yaitu :
simpang Senopati Timur, simpang Bioskop Permata, simpang Pasar SentuI
sampai akhir tahun 2003 didapat nilai derajat kejenuhan (DS) antara 0,80-0,84
dan tingkat pelayanan (LOS) antara D-E dan untuk tiga simpang tak bersinyal
yaitu : simpang jalan Jagalan, simpang jalan Kap. KKO Usman dan simpang Ki
Mangun Sarkoro sampai akhir tahun 2003 didapat nilai derajat kejenuhan (DS)
antara 0,67-0,93 dan tingkat pelayanan (LOS) antara D-F.
Collections
- Civil Engineering [4192]