Perencanaan Struktur Baja Komposit Berdasarkan Draft Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung 2000
Abstract
Perkembangan ilmu dalam bidang teknik sipil selalu berupaya untuk
memperoleh hasil perencanaan struktur yang optimal, hal ini ditunjukkan dengan
penggunaan metode perencanaan ultimit yang dirasa lebih mendekat, kenyataan
danpada penggunaan metode elastis. Perencanaan dengan struktur baja komposit pada intinyadalah penggabungan penggunaan unsure beton (pelat ) dan unsure
baja ( profil ) sehingga diharapkan struktur baja komposit mempunyai sifat yang kuat dalam menahan desak dan tarik secara bersamaan. Sesuai dengan
perkembangan zaman, perencanaan struktur baja telah menemukan suatu metode
perencanaan baru, yaitu berdasarkan kekuatan batas yang biasa disebut metode LRFD (Load Resistance Factor Design ) yang di Amerika sudah digunakan
sejak tahun 1986. Di Indonesia para praktisi ilmu teknik sipil sudah berupaya
untuk menyesuaikan dengan menggunakan metode LRFD sebagai alternatif lain dalam perencanaan struktur baja. Hal ini dibuktikan dengan adanya Draft
Peraturan Perencanaan Baja Untuk Gedung tahun 2000 (PPBUG 2000 ).
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis berpedoman pada Draft Peraturan
Perencanaan Untuk Gedung tahun 2000 (PPBUG 2000 ) dengan gedung
kampus Fakultas Teknik dan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
sebagai gedung yang akan penulis rencanakan. Dari perhitungan struktur baja komposit berdasarkan draft Tata Cara
Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung 2000 pada tugas akhir ini
diperoleh hasil : tebal pelat 15 cm dengan menggunakan tulangan pokok ∅10-
105 balok untuk lantai 1dan 5 dipakai W10 x19 dan untuk lantai 2,3,4 dipakai
W16 x40 kolom dan lantai 1sampai lantai 5 dipakai W16 x67 sambungan
baik sambungan antara kolom dan balok maupun sambungan balok menerus
dipakai alat sambung baut dengan diameter ¾ in dan pondasi telapak dengan
panjang 270 cm dan lebar 270 cm.
Collections
- Civil Engineering [4193]