Show simple item record

dc.contributor.authorMelia Damayanti, 94310104
dc.contributor.authorFauzi Budi Setiawan
dc.date.accessioned2020-06-23T03:54:33Z
dc.date.available2020-06-23T03:54:33Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21630
dc.description.abstractSalah satu usaha memanfaatkan sumber daya air di wilayah persungaian adalah pembangunan bendung. Pemilihan jenis bendung berdasarkan klasifikasi fungsi, tujuan, dan beberapa keperluan yang direncanakan. Bendung gerak sering dipilih karena dapat mengatur debit dan tinggi muka air sungai. Pemilihan jenis bendung gerak dipertimbangkan terhadap analisis teknis, ekonomis, dan biaya operasional. Bendung karet adalah salah satu alternatif bendung gerak yang dikembangkan di Indonesia. Dari pertimbangan teknis dan biaya operasional bendung karet akan lebih baik dibandingkan bendung gerak tipe yang lainnya. Bendung karet dapat dikembungkempiskan. Badan bendung dikembungkan melalui hembusan udara dengan menghidupkan mesin yang ada di rumah kontrol (Control House), setelah dikembungkan akan menyerupai tabung karet dengan bagian bawah terikat pondasi dan bagian samping terikat tebing sungai atau pilar. Sistem pengempisan secara otomatis berdasarkan gerakan ember pelampung. Pada saat kondisi muka air hulu berada pada ambang batas banjir, maka lubang pipa yang menghubungkan ketinggian air di hulu akan terisi air, dan tuas katub akan bergerak dan pelampung terangkat, otomatis katub akan terbuka dan badan bendung akan mengempis. Katub akan menutup jika pelampung turun, dan pelampung akan turun saatmuka air hulu sudah tidak berada pada ambang batasan banjir. Dengan mengatur ketinggian muka air saat banjir maka tanggul dibagian hulu tidak setinggi tanggul banjir pada bendung tetap. Perencanaan pondasi bendung karet direncanakan aman terhadap stabilitas terhadap penggulingan, penggeseran, rembesan dan gerusan. Kekuatan badan bendung karet dipengaruhi oleh kekuatan baut angkur dan kekuatan plat penjepit. Kekuatan baut angkur ditentukan oleh gaya yang bekerja pada baut angkur dan dipengaruhi oleh tegangan pada baut angkur serta faktor keamanan (SF). Sedangkan kekuatan plat penjepit ditentukan oleh bending moment maksimum pada sumbu memanjang dan dipengaruhi olehtegangan yang terjadi danfaktor keamanan (SF). Hasil perhitungan jumlah baut angkur dan plat penjepit dengan memperhitungkan gaya pengangkuran (Fa) 4800 kg, gaya tarikan karet (T) 34,375 kg/cm, dan luas penampang baut angkur (Ab) 4,515 cm², ternyata menghasilkan nilai paling efisiensi untuk jarak angkur 20cm dengan jumlah angkur 6 buah per plat dan digunakan ukuran plat penjepit panjang 120 cm. Panjang jarak angkur akan mempengaruhi besarnya gaya yang ditahan setiap angkur, semakin banyak angkur akan memperkuat plat penjepit menahan tarikan karet badan bendung. Jarak angkur harus diperhitungkan dengan angka aman agar tidak terlalu dekat karena dapat menimbulkan daerah retak pada penampang plat penjepit.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerencanaan Sub Structureen_US
dc.subjectMetode Pelaksanaanen_US
dc.subjectTeknologi Bendung Kareten_US
dc.titlePerencanaan Sub Structure dan Metode Pelaksanaan pada Teknologi Bendung Kareten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record