Analisis Penampang Beton Bertulang pada Balok yang Berongga
Abstract
Di dalam pelaksanaan pembangunan gedung, sering sekali pelaksana
pembangunan melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Hal ini dikarenakan karena tuntutan waktu dan biaya yang akan
dikeluarkan. Hal yang biasa terjadi di lapangan hasil pengecoran banyak terdapat
pori atau rongga. Umumnya terjadi pada pertemuan balok dengan balok, balok
dengan kolom, daerah dimana tulangan cukup rapat dan pada daerah penutup
beton.
Sebagai salah satu elemen struktur dari bangunan gedung, balok
mempunyai fungsi yang sangat penting didalam sistem struktur bangunan. Balok
memikul beban dari plat lantai, kemudian diterima oleh kolom dan diteruskan
ketanah melalui pondasi. Kegagalan balok akan berakibat langsung pada
runtuhnya komponen struktur lain yang berhubungan dengannya atau bahkan
merupakan batas runtuh total keseluruhan struktur bangunan. Oleh karena itu
dilakukan penelitian pengaruh rongga atau pori yang terdapat pada balok beton
bertulang.
Pada penelitian ini dibuat benda uji balok beton bertulang sebanyak 3
tipe. Balok kontrol sebanyak 2 buah, balok berongga 10% sebanyak 3 buah dan
balok berongga 20% sebanyak 3 buah. Penampang balok memiliki ukuran lebar
(b) = 150 mm, tinggi (h) = 250 mm dan panjang balok (L) = 1000 mm. Sebagai
Bahan pembentuk rongga digunakan slyrofoam.
Mutu beton yang digunakan untuk ketiga tipe balok tersebut sama. Yang
membedakan adalah untuk balok yang berongga ketika melakukan pengecoran
dimasukkan sterofoam kedalam beton. Pengujian yang dilakukan di laboratorium
adalah pengujian kuat lentur balok.
Data dari pengujian yang diperoleh adalah beban, lendutan dan panjang
retak. Dan setelah dianalisis diperoleh perbandingan kuat lentur masing-masing
balok dimana kuat lentur balok BP10 dan BP20 mengalami penurunan terhadap
balok BN sebesar 11,76% dan 24,80%. Kelengkungan yang terjadi mengalami
kenaikan terhadap balok BN sebesar 69% dan 144%. Jika ditinjau dari kekakuan
balok mengalami penurunan sebesar 55.74% dan 43,48%. Sedangkan jika
ditinjau dari daktilitas yang terjadi mengalami penurunan sebesar 28% dan 45%.
Kata kunci : Rongga, pori
Collections
- Civil Engineering [4205]