Optimalisasi Penggunaan Tenaga Kerja dalam Pekerjaan Beton Bertulang pada Struktur Bangunan Gedung
Date
1999Author
Adi Prabowo, 93310131
Teddy Sabtomo Nuryadi, 93310277
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha meningkatkan efisiensi pelaksanaan pekerjaan beton bertulang
dikaitkan dengan aspek waktu dan biaya berkaitan erat dengan perencanaan
penggunaan tenaga kerja yang optimal dan realistis. Untuk memperoleh suatu
perencanaan penggunaan tenaga kerja yang optimal dan realistis dapat dilakukan
dengan menggabungkan antara penambahan tenaga kerja dan penggunaan jam
lembur pada urutan-urutan pekerjaan di lintasan kritis, kemudian menentukan
suatu komposisi yang dianggap paling menguntungkan dari segi waktu dan biaya.
Pada proyek struktur berskala besar, maka alokasi penggunaan tenaga kerja yang
optimal akan menghasilkan keuntungan yang cukup besar, namun perhitungannya
menjadi semakin rumit. Oleh sebab itu dapat digunakan alat bantu berupa
program komputer, salah satunya adalah Microsoft Project 4.0/4.1. Penelitian
dilaknkan terhadap proyek pembangunan Pasar Wates Dati II Kulon Progo
dengan menggunakan alat bantu program Microsoft Project 4.0/4.1. Perhitungan
rencana dasar (baseline) diasumsikan sebagai alternatif Ayang dihitung berdasar
perencanaan stuktur, volume pekerjaan dan metode yang akan digunakan. Dengan
pertimbangan batas anggaran Rp. 355.277.892,30 dan batas durasi 215 hari, maka
diberikan empat alternatifyaitu alternatif B,C,D dan E. Secara keseluruhan hasil
penelitian memberikan baseline anggaran Rp. 312.670.250,00 dan baseline durasi
197 hari dengan cadangan biaya sebesar Rp. 42.607.642,30. Dari hasil
perhitungan berdasarkan perencanaan strukturnya, maka diambil empat alternatif
pilihan penggunaan tenaga kerja dengan variasi antara penambahan tenaga kerja
dan penggunaan jam lembur. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa alternatif
B dengan penambahan 3 jam lembur dapat memberikan hasil paling optimal
dibandingkan dengan alternatif C, D dan E. Penambahan 3 jam lembur setiap hari
selama kegiatan proyek dapat mempercepat durasi proyek 36,75 hari dari jadwal
semula dengan alokasi penggunaan anggaran untuk biaya lembur sebesar
Rp. 18.539.000,00. Alternatif ini menimbulkan perpindahan jalur kritis pada CPM
yang semula pada kelompok kerja II bagian bangunan B, D dan F (lampiran 21)
menjadi pada kelompok kerja I bagian bangunan A, C dan E (lampiran 22). Hal
ini diakibatkan oleh pekerjaan dack 12 cm tahap 1 (D3) yang semula menunggu
pekerjaan balok 25/45 (B9) menjadi menunggu pekerjaan dack 14 cm bangunan C
(D1). Alternatif B dengan anggaran Rp. 331.209.250,00 dan durasi 160,25
merupakan alternatif yang paling menguntungkan dari hasil analisis ekonomi
teknik dengan present value terkecil yaitu sebesar Rp. 309.943.260,20.
Collections
- Civil Engineering [4217]