Show simple item record

dc.contributor.authorArif Widihandoko, 99511340
dc.date.accessioned2020-06-20T05:07:12Z
dc.date.available2020-06-20T05:07:12Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21557
dc.description.abstractTanah lempung lunak di bawah konstruksi embankment memang rawan terhadap berbagai persoalan baik persoalan kekuatan yang rendah dalam mendukung beban diatasnya atau daya dukung yang relatif kecil, bahkan terjadi penurunan (settlement), hingga berlebihan (excessive settlement). Tanah merupakan elemen paling bawah dari suatu konstruksi bangunan. Masalah yang sering ditemui pada tanah berbutir halus yaitu nilai plastisitasnya tinggi, kembang susut tinggi, sehingga tidak memenuhi persyaratan untuk mendukung beban konstruksi di atasnya. Tanah lunak mempunyai daya dukung rendah, kuat geser rendah, kompresibilitas tinggi dan penurunan yang besar oleh karena pori-pori tanah banyak terisi air. Pada penelitian ini sampel tanah konstruksi embankment yang digunakan adalah tanah berbutir halus yang berasal dari Jombor, Klaten, Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui sifat-sifat fisik dan jenis tanah yang berasal dari Jombor, Klaten, Jawa Tengah. Mengetahui nilai keamanan pada konstruksi embankment sebelum dan sesudah diberi perkuatan geotekstil berdasarkan metode Terzaghi (1943) serta mengetahui daya dukung tanah pada kontstruksi embankment tanpa dan setelah diberi perkuatan dengan lapisan geotekstil. Hasil pengujian untuk tanah asli yang berasal dari Jombor, Klaten Jawa Tengah menunjukan bahwa tanah berwarna abu-abu kehitam-hitaman, berbentuk butiran sangat halus banyak mengandung air dan sedikit pasir. Berdasarkan Sistem klasifikasi tanah USCS, termasuk jenis tanah lempung berlanau (Clay Silt), berdasarkan klasifikasi Unified termasuk tanah berlanau pada kelompok OH dengan nama lanau anorganik dan sisrem AASHTO diklasifikasikan dalam kelompok A-7-5 (29). Daya dukung tanah yang diperkuat dengan geotekstil baik 1 lapis maupun 2 lapis memperoleh kecenderungan naik, kenaikan maksimum 30%. Penurunan Embankment tanah asli baik yang diperkuat maupun yang tidak diperkuat dengan geotekstil menurun hingga 43,21%, sedangkan penurunan embankment tanah berdasarkan kepadatan maksimum baik yang diperkuat maupun yang tidak diperkuat dengan geotekstil kecendrungan menurun mencapai 35,34%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKapasitas Dukungen_US
dc.subjectPenurunan Konstruksi Embankmenten_US
dc.subjectTanah Berbutir Halusen_US
dc.subjectPerkuatan Geotekstilen_US
dc.titleKapasitas Dukung dan Penurunan Konstruksi Embankment pada Tanah Berbutir Halus dengan Perkuatan Geotekstilen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record