Kapasitas Dukung dan Penurunan Konstruksi Embankment pada Tanah Berbutir Halus dengan Perkuatan Geotekstil
Abstract
Tanah lempung lunak di bawah konstruksi embankment memang rawan
terhadap berbagai persoalan baik persoalan kekuatan yang rendah dalam
mendukung beban diatasnya atau daya dukung yang relatif kecil, bahkan terjadi
penurunan (settlement), hingga berlebihan (excessive settlement). Tanah merupakan
elemen paling bawah dari suatu konstruksi bangunan. Masalah yang sering ditemui
pada tanah berbutir halus yaitu nilai plastisitasnya tinggi, kembang susut tinggi,
sehingga tidak memenuhi persyaratan untuk mendukung beban konstruksi di atasnya.
Tanah lunak mempunyai daya dukung rendah, kuat geser rendah, kompresibilitas
tinggi dan penurunan yang besar oleh karena pori-pori tanah banyak terisi air.
Pada penelitian ini sampel tanah konstruksi embankment yang digunakan
adalah tanah berbutir halus yang berasal dari Jombor, Klaten, Jawa Tengah. Tujuan
penelitian ini yaitu mengetahui sifat-sifat fisik dan jenis tanah yang berasal dari
Jombor, Klaten, Jawa Tengah. Mengetahui nilai keamanan pada konstruksi
embankment sebelum dan sesudah diberi perkuatan geotekstil berdasarkan metode
Terzaghi (1943) serta mengetahui daya dukung tanah pada kontstruksi embankment
tanpa dan setelah diberi perkuatan dengan lapisan geotekstil.
Hasil pengujian untuk tanah asli yang berasal dari Jombor, Klaten Jawa Tengah
menunjukan bahwa tanah berwarna abu-abu kehitam-hitaman, berbentuk butiran
sangat halus banyak mengandung air dan sedikit pasir. Berdasarkan Sistem
klasifikasi tanah USCS, termasuk jenis tanah lempung berlanau (Clay Silt),
berdasarkan klasifikasi Unified termasuk tanah berlanau pada kelompok OH dengan
nama lanau anorganik dan sisrem AASHTO diklasifikasikan dalam kelompok A-7-5
(29). Daya dukung tanah yang diperkuat dengan geotekstil baik 1 lapis maupun 2
lapis memperoleh kecenderungan naik, kenaikan maksimum 30%. Penurunan
Embankment tanah asli baik yang diperkuat maupun yang tidak diperkuat dengan
geotekstil menurun hingga 43,21%, sedangkan penurunan embankment tanah
berdasarkan kepadatan maksimum baik yang diperkuat maupun yang tidak diperkuat
dengan geotekstil kecendrungan menurun mencapai 35,34%.
Collections
- Civil Engineering [4225]