Redisain Terminal Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo di Biak Papua
Abstract
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia maka Indonesia memiliki
berbagai macam peradaban serta adat dari masing-masing
kepulauan tersebut. Semangat regionalisme tersebut kemudian
menjadi aset kebudayaan bangsa yang tak ternilai harganya dan
harus dilestarikan keberadaannya dan diberdayakan seoptimal
mungkin demi keutuhan serta kemajuan seluruh bangsa. Untuk memberdayakan aset tersebut maka dirasakan perlu diiengkapi
dengan berbagai sarana penunjang yang berupa sarana fisik sebagai
sarana penghubung yang representatif dengan keberadaan moda-moda
transportasi baik yang melalui darat, laut maupun udara. Dalam
perkembangannya bangunan penunjang moda-moda tranportasi
tersebut kemudian menjadi "arsitektur landmark" yang mewakili suatu
daerah. Sebagai contoh adalah Bandar udara Internasional
Soekarno-Hatta yang mencoba membawa langgam suasana
Indonesia dengan citra bangunan tradisional (Jawa). Demikian juga
dengan daerah lainnyadan dengan moda-moda lainnya pula.
Untuk kawasan Papua yang merupakan daerah paling timur
dari kawasan Indonesia (KTI), dalam pemerataan pembangunannya
masih agak terlambat jika dibandingkan dengan daerah lainnya di
Indonesia. Namun dengan adanya status Otonomi daerah,
memungkinkan daerah tersebut untuk lebih mengembangkan segala
aspek potensi yang ada di daerahnya.
Kemudian dengan kebanggaan serta semangat kedaerahan yang
mereka punyai akan dapat lebih memacu wilayah tersebut untuk
dapat maju bersaing dengan daerah lain.
Sebagai "komoditi" Arsitektur termasuk didalamnya neka moda
transportasi juga tidak terlepas dari semangat Regionalism ( The
Spirit Of Papua ) yang diadopsi kedalam performa bangunannya.
'THE SPIRIT OF PAPUA"...ASMAT....DAM....
Dalam merancang kembali gedung Terminal Bandar Udara
Internasional Frans Kaisiepo Biak, maka pedoman yang digunakan
sebagai acuan dalam merancang adalah "high light" yang diperoleh
dari sintesa The Spirit Of Papua sebagai pendekatan Regionalismenya
yang kemudian diterjemahkan kedaiam bentukan Arsitektural
antara lain pada : Komposisi massa bangunan: Rupa/Tampilan
bangunan (Fasad); Performa bangunan; dan Sistem Sirkulasi.
Collections
- Architecture [3718]