Show simple item record

dc.contributor.authorIrma Zamzam, 95340113
dc.date.accessioned2020-06-19T11:59:41Z
dc.date.available2020-06-19T11:59:41Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21547
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia. 13.677 buah pulau yang tersebar dari Timur ke Barat (antara 94°45' - 141°05'BT) dengan lebar ± 5.100 km dan sepanjang ±1.900 km dari Utara ke Selatan (antara 6°08'LU - 11°15' LS). Sebagai akibatnya, transportasi udara dalam mempromosikan integritas nasional dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang. Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan udara bermaksud meningkatkan Bandara Surabaya yang sudah ada sebagai salah satu pintu gerbang hubungan Inernasional di Propinsi Jawa Timur dan sebagai salah satu basis terminal udara untuk kargo guna meangsang pengembangan dan peningktan ekonomi, tidak hanya bagi propinsi Jawa Timur namun untuk seluruh Indonesia. Selama ini pelabuhan udara Sukarao-Hatta dan Ngurah Rai memiliki status sebagai pintu gerbang Ibu Kota dan dianggap sebagai tujuan wisata secara internasional di Indonesia. Dari segi kegiatan lalu-lintas penerbangan Internasional, Surabaya menunjukkan pestasi sepersepuluhnya dari Polonia, kemungkinan hal ini disebabkan oleh tidak cukupnya pengembangan jaringan Internasional. Untuk itu pada Terminal penumpang Bandar udara tesebut bangunannya akan didisain dengan teknologi tinggi yang mengacu pada studi kasus Kansai Airport Japan, Airport Stansted England, dan Check Lap Kok Hongkong.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTerminal Penumpangen_US
dc.subjectInternasional Bandar Udara Juanda Surabayaen_US
dc.titleTerminal Penumpang Internasional Bandar Udara Juanda Surabayaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record