Show simple item record

dc.contributor.authorKurniawan, 00511274
dc.date.accessioned2020-06-19T09:02:45Z
dc.date.available2020-06-19T09:02:45Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21526
dc.description.abstractTanah mempunyai peranan yang sangat penting dalam pekerjaan Teknik Sipil baik sebagai bahan konstruksi maupun pendukung beban. Pada saat berada di lapangan sering dijumpai kondisi tanah yang tidak memenuhi kualitas persyaratan fisik maupun teknis. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah tanah berbutir halus dari Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, sedangkan bahan stabilisasi yang digunakan untuk memperbaiki kondisi fisik maupun teknik tanah, berasal dari limbah sisa pembakaran batu bara PT. APAC INTI CORPORA, Semarang, dengan variasi kadar Fly Ash yaitu 2%, 4% ,6%, 8%, 10% dan 12% terhadap berat kering tanah. Untuk perhitungan daya dukung tanah menggunakan metode Ohsaki. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis tanah, berdasrkan sifat fisik dan mekanis, pengaruh penambahan Fly Ash serta membandingkan dimensi pondasi dangkal pada tanah asli daerah Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, dengan tanah yang dicampur Fly Ash. Hasil pengujian untuk tanah asli menunjukkan bahwa sampel tanah termasuk dalam golongan lempung organik dengan plastisitas tinggi (CH) sesuai dengan sistem klasifikasi tanah Unified, tanah lempung berlanau (silty Clay) berdasarkan USCS, serta dikelompokkan dalam A-7-6 (26) berdasarkan klasifikasi ASSHTO. Dari data yang didapat, menunjukan bahwa pengaruh penambahan Fly Ash menyebabkan terjadinya penigkatan sudut geser dalam dan kohesi. Pada analisis daya dukung tanah untuk kadar Fly Ash 10% dengan pemeraman 3 hari memberikan nilai kuat dukung maksimum qu sebesar 847,94 t/m² dari tanah asli qu sebesar 47,04 t/m² pada pengujian Triaksial UU, sedangkan pada pengujian Geser Langsung, kadar sebuk batu bara 12% dengan pemeraman 14 hari memberikan nilai kuat dukung maksimum qu sebesar 597.37 t/m² dari tanah asli yaitu qu sebesar 4,230 t/m², pada hasil uji Geser Langsung dan uji Triakssial memiliki kesamaan ukuran fondasi untuk variasi Fly Ash 2% - 12% pemeraman 3 hari, 7hari danl4 hari, lebar pondasi relatif dibawah 1 meter, sehingga diambil minimum 1 meter. Bila perbandingan luasan pondasi diambil berdasarkan kuat dukung tanah maksimmum, maka tanah dengan campuran Fly Ash 10% pada pemeraman 3 hari memiliki luasan pondasi sebesar 1,0 m² dari luasanfondasi tanah asli 2,56 m² atau terjadi penghematan sebesar 61,00 %. dan 96,00% berdasarkan pengujian Geser langsung, untuk tanah dengan campuran Fly Ash 12 %, dengan pemeraman 14 hari memiliki luasan pondasi 1,0 m² dari luasan pondasi tanah asli 25 m².en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Pengaruhen_US
dc.subjectPencampuran Fly Ashen_US
dc.subjectTanah Butir Halusen_US
dc.subjectDibawah Dasaren_US
dc.subjectPondasi Bangunanen_US
dc.subjectDimensi Pondasien_US
dc.subjectMetode Ohsakien_US
dc.titleAnalisis Pengaruh Pencampuran Fly Ash dengan Tanah Butir Halus Dibawah Dasar Pondasi Bangunan terhadap Dimensi Pondasi dengan Metode Ohsakien_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record