Pengaruh Penambahan Lateks terhadap Karakteristik Marshall Campuran Aspal dengan Agregat Bergradasi Rapat dan Senjang
Abstract
Agregat bergradasi rapat merupakan campuran agregat kasar dan halus
dalam porsi yang berimbang,sehingga dinamakan juga agregat bergradasi baik
(well graded), sedang agregat bergradasi senjang adalah gradasi yang dalam
distribusi ukuran butirannya tidak mempuyai salah satu atau mengandung sedikit
butiran dengan ukuran tertentu. Penelitian dengan memanfaatkan lateks sebagai
bahan tambah (additive) dimaksudkan untuk mencari/memberikan variasi suatu
bahan tambah baru, melihat dari sifat lateks yang umumnya tahan terhadap air
tahan oksidasi, bersifat elastis dan fleksibel dan dapat digunakan sebagai bahan
pengikat/perekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh lateks terhadap karakteristik Marshall dan Marshall rendaman pada
campuran aspal dengan agregat bergradasi rapat dan senjang.
Tahapan dalam penelitian ini adalah : Pertama mencari kadar aspal
optimum (KAO) untuk gradasi rapat dan senjang dengan kadar aspal 45%
sampai 8,5% dengan interval 1% menggunakan aspal keras 60/70, untuk gradasi
rapat didapat nilai KAO 5,3% dan gradasi senjang 6,8%. Kedua dilakukan tes
Marshall untuk mencari pengaruh lateks terhadap campuran aspal dengan
agregat bergradasi rapat dan senjang dengan variasi kadar lateks 0% sampai 4%
dengan interval 1% pada KAO. Ketiga dilakukan tes rendaman Marshall untuk
mencari nilai index ofretained strength pada campuran aspal dengan agregat
bergradasi rapat dan senjang yang diberi bahan tambah lateks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lateks dapat dimanfaatkan sebagai
bahan tambah (additive) untuk campuran aspal dengan agregat bergradasi rapat
dan senjang karena berdasarkan karakteristik Marshall untuk nilai (stabilitas
flow, VITM, VFWA, VMA) penambahan lateks memenuhi persyaratan spesifikasi
Bina Marga (1998). Campuran aspal dengan agregat bergradasi rapat memiliki
nilai stabilitas, flow, VFWA, MQ dan density lebih tinggi, sedangkan nilai VITM,
VMA dan index of retained strength lebih rendah dibandingkan campuran tanpa
lateks. Sedangkan campuran aspal dengan agregat bergradasi senjang memiliki
nilai stabilitas, flow, VFWA, MQ, density dan index of retained strength lebih
tinggi, sedangkan nilai VITM dan VMA lebih rendah dibandingkan campuran
tanpa lateks. Nilai index ofretained strength gradasi rapat dan senjang ≥75%.
Collections
- Civil Engineering [4225]