Show simple item record

dc.contributor.authorEko Setyoso, 85310211
dc.contributor.authorRizal Zulkifli, 88310061
dc.date.accessioned2020-06-18T15:04:00Z
dc.date.available2020-06-18T15:04:00Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21505
dc.description.abstractTeknologi pembuatan beton tidak bersifat statis, tetapi terus berkembang sejalan dengan lajunya teknologi dibidang konstruksi. Semen sebagai bahan utama pembuatan beton bahan bakunya semakin berkurang sehingga perlu dicari bahan pengganti yang fungsinya sama atau mendekati fungsi semen sebagai bahan pengikat agregat dalam pembuatan beton. Fly Ash sebagai bahan pengganti semen sampai prosentase tertentu, merupakan limbah dari pembakaran batubara pada Pembangkit Listrik Lenaga Uap (PLTU). Limbah pembakaran tersebut berupa partikel halus menyerupai semen keluar bersama-sama gas buang. Serat bendrat sebagai bahan tambah pada pembuatan beton diharapkan dapat memperbaiki kelemahan - kelemahan beton normal khususnya pada kuat lentur, sehingga mutu beton dapat ditingkatkan. Kondisi pasca bakar selain akan berpengaruh pada kuat desak dan lentur beton juga akan berpengaruh terhadap bentuk kurva tegangan - regangan yang terjadi dibanding pada kondisi suhu normal. Bentuk kurva tegangan - regangan kondisi pasca bakar akan memberikan nilai konstanta - konstanta gaya dalam yang berbeda dengan kondisi sebelum pembakaran. Perbedaan nilai konstanta tersebut akan berpengaruh terhadap nilai momen nominal yang terjadi pada beton. Setelah melakukan serangkaian penelitian dan perhitungan secara matematis maka diperoleh hasil bahwa semakin tinggi suhu pembakaran terhadap beton serat bendrat dan fly ash maka tegangan desak beton maksimum fc semakin rendah dan angka regangannya semakin tinggi atau dengan kata lain bahwa pada suhu rendah nilai tegangan desak maksimum dicapai pada nilai regangan yang relatif rendah dan semakin tinggi suhu dan lama pembakaran maka nilai tegangan desak beton maksimum dicapai pada angka regangan yang relatif lebih tinggi. Selain dari pada itu, nilai konstanta k₂ beton suhu normal menunjukkan nilai 0,422944227, beton pasca bakar suhu 400°C menunjukkan nilai 0,429849882 dan beton pasca bakar 600°C memberi nilai 0,470640644. Angka - angka tersebut menunjukkan konstanta k₂ beton suhu pasca bakar memberikan nilai lebih besar daripada beton suhu normal. Dari hal tesebut mengakibatkan lengan momen betonsuhu pasca bakar lebih pendek daripada beton suhu normal, karena momen nominal merupakan perkalian antara lengan momen dengan gaya desak dalam sehingga semakin pendek lengan momen maka nilai momen nominal (Mn) juga semakin kecil. Hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai momen nominal beton serat bendrat dan fly ash kondisi pasca bakar lebih kecil dari nilai momen nominal pada kondisi suhu normal.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisa Diagram Tegangan - Reganganen_US
dc.subjectBeton Serat Bendraten_US
dc.subjectFly Ashen_US
dc.subjectSebelum dan Sesudah Dibakaren_US
dc.titleAnalisa Diagram Tegangan - Regangan Beton Serat Bendrat dengan Fly Ash Sebelum dan Sesudah Dibakaren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record