Analisa Diagram Tegangan - Regangan Beton Serat Bendrat dengan Fly Ash Sebelum dan Sesudah Dibakar
Abstract
Teknologi pembuatan beton tidak bersifat statis, tetapi terus berkembang
sejalan dengan lajunya teknologi dibidang konstruksi. Semen sebagai bahan utama
pembuatan beton bahan bakunya semakin berkurang sehingga perlu dicari bahan
pengganti yang fungsinya sama atau mendekati fungsi semen sebagai bahan pengikat
agregat dalam pembuatan beton. Fly Ash sebagai bahan pengganti semen sampai
prosentase tertentu, merupakan limbah dari pembakaran batubara pada Pembangkit
Listrik Lenaga Uap (PLTU). Limbah pembakaran tersebut berupa partikel halus
menyerupai semen keluar bersama-sama gas buang. Serat bendrat sebagai bahan
tambah pada pembuatan beton diharapkan dapat memperbaiki kelemahan -
kelemahan beton normal khususnya pada kuat lentur, sehingga mutu beton dapat
ditingkatkan.
Kondisi pasca bakar selain akan berpengaruh pada kuat desak dan lentur beton
juga akan berpengaruh terhadap bentuk kurva tegangan - regangan yang terjadi
dibanding pada kondisi suhu normal. Bentuk kurva tegangan - regangan kondisi
pasca bakar akan memberikan nilai konstanta - konstanta gaya dalam yang berbeda
dengan kondisi sebelum pembakaran. Perbedaan nilai konstanta tersebut akan
berpengaruh terhadap nilai momen nominal yang terjadi pada beton.
Setelah melakukan serangkaian penelitian dan perhitungan secara matematis
maka diperoleh hasil bahwa semakin tinggi suhu pembakaran terhadap beton serat
bendrat dan fly ash maka tegangan desak beton maksimum fc semakin rendah dan
angka regangannya semakin tinggi atau dengan kata lain bahwa pada suhu rendah
nilai tegangan desak maksimum dicapai pada nilai regangan yang relatif rendah dan
semakin tinggi suhu dan lama pembakaran maka nilai tegangan desak beton
maksimum dicapai pada angka regangan yang relatif lebih tinggi. Selain dari pada itu,
nilai konstanta k₂ beton suhu normal menunjukkan nilai 0,422944227, beton pasca
bakar suhu 400°C menunjukkan nilai 0,429849882 dan beton pasca bakar 600°C
memberi nilai 0,470640644. Angka - angka tersebut menunjukkan konstanta k₂ beton
suhu pasca bakar memberikan nilai lebih besar daripada beton suhu normal. Dari hal
tesebut mengakibatkan lengan momen betonsuhu pasca bakar lebih pendek daripada
beton suhu normal, karena momen nominal merupakan perkalian antara lengan
momen dengan gaya desak dalam sehingga semakin pendek lengan momen maka
nilai momen nominal (Mn) juga semakin kecil. Hasil akhir dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa nilai momen nominal beton serat bendrat dan fly ash kondisi
pasca bakar lebih kecil dari nilai momen nominal pada kondisi suhu normal.
Collections
- Civil Engineering [4192]