Show simple item record

dc.contributor.authorJoko Hadinoto Wijoyo, 01511207
dc.contributor.authorFuad Nur Fachrudin, 01511212
dc.date.accessioned2020-06-18T15:03:34Z
dc.date.available2020-06-18T15:03:34Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21504
dc.description.abstractPada saat ini semen dibuat dari batu kapur, tanah liat, pasir besi dan pasir silika yang telah melalui proses penggilingan awal sehingga menjadi kiln. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembakaran dan pendinginan yang hasilnya disebut terak clinker. Setelah itu terak clinker ditambah dengan gypsum serta diproses pada penggilingan akhir dan hasilnya adalah semen. Untuk mendapatkan beton yang baik, semen harus memiliki 3 syarat utama yaitu kekuatan (strength), daya tahan (durability), dan ekonomis (economy). Hal itu dipengaruhi oleh kontrol dari kualitas material atau bahan, ukuran perbandingan, dan cara pencampuran serta perawatannya. Yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kandungan senyawa kimia pada batu putih mirip dengan yang terdapat pada semen portland diantaranya yaitu zat kapur (CaO), silika (SiG₂), besi (Fe₂G₃), dan alumunium (Ai₂O₃). Bubuk batu putih memiliki kadar kapur (CaO) yang cukup tinggi yaitu sekitar 96,88 % diharapkan mampu berpengaruh untuk mengisi kekurangan kapur yang hilang akibat hidrasi yang berlangsung saat semen bercampur dengan air, sehingga kuat desak, tarik, dan lentur beton yang dihasilkan bisa lebih maksimal. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian semen dengan bubuk batu putih terhadap karakteristik beton yang lerdiri dari kuat desak, tarik, dan lentur. Adapun campuran yang digunakan adalah semen, pasir, kerikil, air dan bubuk batu putih sebagai subtitusi sebagian semen mulai dari variasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%. Dari berbagai pengujian dan analisis dapat disimpulkan bahwa subtitusi sebagian semen dengan bubuk batu putih berpengamh terhadap karakteristik beton. Variasi campuran bubuk batu putih sebesar 4 %. mempunyai pengaruh yang relatif besar yaitu 32,03 MPa daripada kuat desak beton normal sebesar 24,30 MPa. Sedang untuk kuat tarik beton, pengaruh yang relatif besar pada variasi 2 % yaitu sebesar 2,71 MPa dibanding kuat tarik beton normal sebesar 2,47 MPa dan subtitusi sebagian semen dengan bubuk batu putih 2 % merupakan variasi yang mempunyai pengaruh yang tertinggi terhadap kuat lentur beton yaitu sebesar 6,90 MPa daripada kuat lentur beton normal sebesar 6,15 MPa. Pada penelitian ini pengaruh sustitusi semen dengan bubuk batu putih yang dapat diperbandingkan hanya sampai variasi 4%. Hal ini dikarenakan pemakaian material yang berbeda untuk variasi-variasisetalah 4 %. Sedangkan pada variasi campuran bubuk batu putih sebesar 6 % merupakan variasi yang mempunyai kekuatan karakteristik beton paling rendah. Namun hal tersebut tidak dapat dijadikan acuan karena pada saat penelitian terjadi penggantian material sebagai bahan pengisi, dan tidak dilakukan pemeriksaan agregat kembali, sehingga karakteristik material yang baru tidak diketahui dan berpengaruh pada kekuatan karakteristik beton Secara garis besar bubuk batu putih digunakan sebagai bahan subtitusi sebagian semen.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengaruh Subtitusi Semen (PC)en_US
dc.subjectBubuk Batu Putihen_US
dc.subjectDaerah Lendah Kulon Progoen_US
dc.subjectKarakteristik Betonen_US
dc.titlePengaruh Subtitusi Semen (PC) dengan Bubuk Batu Putih dari Daerah Lendah Kulon Progo terhadap Karakteristik Betonen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record