Perpustakaan Anak di Yogyakarta Dengan Penekanan pada Suasana Ruang yang Memberikan Kenyamanan Gerak Sesuai dengan Karakteristik Anak yang Aktif dan Dinamis
Abstract
Perkembangan pendidikan di Indonesia berkembang dengan pesat. Di sisi
lain, banyak anak usia belajar yaitu sekitar 6-18 tahun yang rawan putus sekolah
karena berbagai alasan. Salah satu media alternatif bagi pelaksanaan proses
belajar anak dan sebagai salah satu acuan sumber belajar yang efektif untuk
menambah pengetahuan adalah perpustakaan. Tetapi pada kenyataannya jumlah
perpustakaan umum yang dapat diakses oleh masyarakat masih kurang dan dari
sejumlah perpustakaan yang ada, sebagian besar perpustakaan kurang
memperhatikan kebutuhan anak akan ilmu dan sekaligus kebutuhan rekreasinya,
karena ruang perpustakaan untuk anak hanya sebagai ruang pelengkap dari sebuah
perpustakaan umum. Padahal para ahli percaya bahwa perkembangan intelektual
berlangsung sejak anak berusia 0-18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
dibutuhkan sebuah perpustakaan umum dengan pengguna utama anak dan
memperhatikan kebutuhan anak, termasuk kebutuhan bermainnya. Dan
perpustakaan ini juga harus menimbulkan rasa tertarik anak untuk lebih
mengetahui tentang perpustakaan.
Anak memiliki karakteristik gerak yang aktif dan dinamis, dan
membutuhkan lingkungan fisik yang dapat memberikan rasa aman, bebas,
nyaman, hangat yang sekaligus dapat merangsang perkembangan fisik dan
motoriknya. Sehingga dalam merancang perpustakaan anak ada beberapa
permasalahan yang harus diselesaikan, yaitu bagaimana mendesain bentuk
arsitektural bangunan yang atraktif sehingga memberikan daya tarik bagi anak dan
mencerminkan karakteristik gerak anak yang aktif dan dinamis, bagaimana
mendesain tata ruang dalam perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan gerak
anak, sehingga perpustakaan anak ini dapat memberikan kenyamanan gerak bagi
anak.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada , analisa didasarkan pada
analisa kegiatan yang diwadahi dalam perpustakaan anak, bentuk arsitektural
bangunan yang sesuai, kapasitas perwadahan, karakter ruang, dihubungkan
dengan teori -teori arsitektur seperti pengaruh hubungan ruang terhadap kegiatan
antar pelayanan, pengaruh sirkulasi terhadap variasi kegiatan, bentuk bangunan,
dan tata ruang dalam. Dengan analisa yang dilakukan menghasilkan konsep
perencanaan dan perancangan yang diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada.
Collections
- Architecture [3658]