Redesain Terminal Penumpang Kapal Laut Pelabuhan Pangkalbalam - Pangkalpinang Pencerminan "Sepintu Sedulang" pada Citra Bangunan sebagai Landmark Kota
Abstract
Perubahan status kota Pangkalpinang dari kotamadya menjadi ibukota
propinsi kepulauan Bangka Belitung menjadikan Pangkalpinang sebagai faktor
penarik migrasi masuknya segala kegiatan perekonomian, industri dan lain
sebagainya.
Pelabuhan Pangkalbalam sebagai pintu gerbang kota Pangkalpinang
diharapkan tidak saja memiliki fasilitas-fasilitas yang memenuhi kebutuhan
fungsionalnya mengingat banyaknya kekurangan yang dimiliki pelabuhan
Pangkalbalam sebagai terminal penumpang, namun juga diharapkan dapat
memberikan kesan yang kuat akan kota Pangkalpinang. Salah satunya dengan
menjadikan pelabuhan Pangkalbalam sebagai landmark kota Pangkalpinang.
Landmark kota sendiri dapat diadaptasi langsung dari kebudayaan yang
dimiliki kota Pangkalpinang khususnya Bangka Belitung, karena kebudayaan dinilai
memiliki ciri khas yang tidak mudah dilupakan orang. Salah satu kebudayaan yang
dapat diambil adalah upacara "Sepintu Sedulang". Upacara Sepintu Sedulang
sendiri merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat Bangka Belitung kepada
Tuhan, yang disajikan dalam bentuk mengantarkan hidangan lengkap ke balai-balai
pertemuan atau masjid untuk saling ditukarkan dan dinikmati bersama-sama.
Keunikan Sepintu Sedulang muncul pada prosesi upacara Sepintu Sedulang dari
tahap menyiapkan hidangan, mengantarkan hidangan dan menikmati hidangan,
hingga pada wadah atau tempat yang digunakan untuk mengantarkan hidangan.
Transformasi Sepintu Sedulang ke dalam desain bangunan dilakukan melalui
metode metafora tangible dengan mengadaptasi langsung bentuk dulang dan tutup
dulang ke dalam bentuk dan penampilan bangunan. Sedangkan prosesi Sepintu
Sedulang yang meiputi tiga tahap diatas ditransformasikan dengan metode metafora
intangible ke dalam penataan ruang-ruang dalam.
Redesain bangunan terminal penumpang kapal laut pelabuhan Pangkalbalam
diharapkan dapat menampung seluruh kegiatan secara terpadu dengan mengambil
filosofi upacara Sepintu Sedulang sebagai yang mengungkapkan rasa syukur pada
bangunan dan sekaligus menjadi salah satu landmark kota Pangkalpinang.
Collections
- Architecture [3718]