Show simple item record

dc.contributor.authorSupriyono, 00511331
dc.contributor.authorYoseph Virtanto, 00511340
dc.date.accessioned2020-06-16T10:05:07Z
dc.date.available2020-06-16T10:05:07Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21423
dc.description.abstractPeningkatan akan permintaan tenaga listrik tidak seiring dengan penyediaan kebutuhan yang ada sehingga perlu diupayakan sumber daya yang lain yang dapat membantu memecahkan persoalan ini. Sumber energi alternative yang cukup menjanjikan adalah sumber energi yang berasal dari laut, misalnya energi gelombang dan energi pasang surut. Diluar negri, energi pasang surut dimanfaatkan sebagai sumber tenaga pembangkit listrik namun di Indonesia hal tersebut masih belum mendapatkan perhatian. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengadakan penelitian "Simulasi Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Sistem Daur Ganda Dengan Kolam Tunggal". Pemanfaatan tenaga pasang surut sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, Pada prinsipnya dibedakan menjadi tiga, yaitu susunan kolam tunggal, susunan kolam ganda, dan susunan kolam bersama. Dalam susunan kolam tunggal energi listrik dapat dibangkitkan dengan menggunakan tiga macam sistem daur yaitu sistem daur pasang tunggal, sistem daur surut tunggal, dan sistem daur ganda. Susunan kolam ganda ditandai dengan adanya dua buah kolam yang mempunyai elevasi dasar kolam yang sama, masing-masing kolam boleh mempunyai satu unit turbin atau lebih. Tiap-tiap kolam dalam susunan kolam ganda hanya boleh mengguakan satu macam daur saja yaitu daur pasang tunggal atau daur surut tunggal, bila kolam pertama menggunakan daur pasang tunggal (pembangkitan listrik memanfaatkan pasang air laut) maka kolam kedua menggunakan daur air surut tunggal (pembangkitan listrik memanfaatkan surut air laut) atau sebaliknya. Susunan kolam bersama juga ditandai dengan adanya dua kolam yang, namun kedua kolam ini mempunyai elevasi dasar kolam yang berbeda dan posisi turbin berada diantara kolam pertama dan kedua, kolam pertama mempunyai elevasi yang lebih tinggi dibandingkan kolam kedua, kolam pertama digunakan untuk menampung air laut pada saat pasang sedangkan kolam kedua digunakan untuk menampung air yang dialirkan dari kolam pertama dan membuang air menuju laut saat air laut mengalami surut. Dalam susunan kolam bersama pembangkitan listrik dilakukan pada saat pengaliran air dari kolam pertama (elevasi tinggi) menuju kolam kedua (elevasi rendah). Dari ketiga sistem tersebut. Peneliti menggunakan susunan kolam tunggal dengan daur sistem daur ganda. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 29 stasiun pasang surut yang berada di kawasan Pulau Sumatra diperkirakan ada 7 tempat yang berpotensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut, hal ini ditandai dengan adanya perbedaan tinggi pasang surut rata-rata lebih dari 2,5 m. Ketujuh tempat itu adalah Sungai asahan (2,66 m), Bagan Siapi-api (5,12 m), Blandong (3,28 m), Sungai Indragiri (2,84 m), Sungai Jambi (2,52 m), Muntor (2,79 m), Sungai Musi (2,74 m). Dari hasil analisis data daerah Bagan Siapi api memiliki potensi kandungan energi tebesar untuk kawasan Sumatra, energiyang dihasilkan untuk setiap tahunnya adalah sebesar 476.167,39 kWh. Dari penelitian untuk tinjauan daerah di Bagan Siapi api diperoleh Luas kolam minimal adalah 1,27 hektar, luas kolam optimal adalah 6,3 hektar. Energi yang dihasilkan untuk luas kolam optimal dengan 1 unit turbin adalah 3.536,83 MWh dan energi yang dihasilkan untuk luas kolam 76,2 hektar dengan 30 unit turbin adalah 74.824,372 MWh.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSimulasi Pembangkitan Listriken_US
dc.subjectTenaga Pasang Suruten_US
dc.subjectSistem Daur Gandaen_US
dc.subjectKolam Tunggalen_US
dc.subjectStudi Kasus Pulau Sumatraen_US
dc.titleSimulasi Pembangkitan Listrik Tenaga Pasang Surut Sistem Daur Ganda dengan Kolam Tunggal (Studi Kasus Pulau Sumatra)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record