Show simple item record

dc.contributor.authorNurul Hamid, 02511033
dc.date.accessioned2020-06-15T09:52:24Z
dc.date.available2020-06-15T09:52:24Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21393
dc.description.abstractAnalisis banjir rancangan dengan cara hidrograf satuan memerlukan masukan hujan dengan durasi pendek. Kebanyakan data hujan dalam durasi harian sehingga perlu diturunkan pada durasi pendek. Terdapat beberapa cara untuk mengalihkan hujan harian ke hujan jam-jaman seperti : Rasional, Der Weduwen, Boerama, dan Nedeco. Pada penelitian yang dilakukan, dicoba untuk melihat cara yang paling mendekati dengan data pengukuran lapangan melalui data pengukuran debit, hujan rancangan, sebaran hujan dan membandingkan keempat jenis sebaran hujan, yaitu Rasional Der Weduwen, Boerama, dan Nedeco dengan melakukan deviasi antara debit rancangan kala ulang (QT) dengan debit pengamatan/sesungguhnya (QP). Hasil yang diperoleh dalam penelitian mendapatkan bahwa cara nedeco adalah cara yang paling mendekati data lapangan, dengan bukti reratanya paling kecil yaitu 0,36 daripada hasil rerata yang lain (Rasional =0,97, Der Weduwen =0,73, dan Boerama = 0,73).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKomparasi Beberapa Metodeen_US
dc.subjectSebaran Hujanen_US
dc.subjectSebagai Input Dalam Analisis Banjir Rancanganen_US
dc.subjectStudi Kasus : Hujan Daerah Istimewa Yogyakartaen_US
dc.titleKomparasi Beberapa Metode Sebaran Hujan Sebagai Input Dalam Analisis Banjir Rancangan (Studi Kasus : Hujan Daerah Istimewa Yogyakarta)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record