Show simple item record

dc.contributor.authorTitin Sukma, 00513010
dc.date.accessioned2020-06-15T09:49:01Z
dc.date.available2020-06-15T09:49:01Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21386
dc.description.abstractLaboratorium sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan akademik menghasilkan limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan apabila tidak diolah terlebih dahulu. Limbah laboratorium yang dihasilkan terdiri dari bahan-bahan organik maupun anorganik yang jika dibuang ke badan air maupun lingkungan di sekitarnya akan menjadi kontaminan yang dapat menurunkan kualitas air dan lingkungan. Salah satu parameter indikator pencemar di dalam air yang disebabkan oleh limbah organik adalah COD. Penelitian ini mencoba menerapkan teknologi sederhana yaitu memanfaatkan arang aktif tempurung kelapa sebagai media untuk menurunkan kandungan COD pada air limbah laboratorium. Pengamatan dilakukan di laboratorium UII menggunakan sistem batch dengan variasi pH : 7, 8, 9 dan 10, konsentrasi awal COD pada: pH 7 = 85.8 mg/l, pH 8 = 81,3 mg/l, pH 9 = 61,2 mg/l dan pH 10 = 53,8 mg/l serta variasi dosis karbon aktif: 1, 2, 3 dan 4 gram yang diaduk selama 2 jam dengan kecepatan 150 RPM dan volume air limbah 200 ml. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan menggunakan reaktor sistem kontinyu yang disusun secara seri dengan dua titik pengambilan sampel pada tiap kolom. Pada sistem ini, digunakan limbah dengan konsentrasi COD awal 97,68 mg/l, pH 8 dan variasi waktu pengambilan setiap 1jam selama pengoperasian reaktor sistem kontinyu yaitu 9 jam. Hasil pengamatan menunjukkan karbon aktif tempurung kelapa dapat menurunkan kandungan COD dalam limbah. Efisiensi removal tertinggi terjadi pada pH 8 dengan dosis karbon aktif 4 gram yaitu sebesar 68 %. Model sorpsi dengan pendekatan persamaan isotherm Freundlich diperoleh model persamaan x/m = 0,0009*C0.3281. Pada sistem kontinyu terlihat bahwa semakin lama waktu operasi. efisiensi removal semakin rendah. Efisiensi removal tertinggi pada kolom ke 1 terjadi pada jam pertama yaitu 61,90 %, breakthrough terjadi pada jam ke 5 dan exhaust point dicapai pada jam ke 8. Sedangkan pada kolom ke 2, efisiensi removal tertinggi terjadi pada jam 1 yaitu 75%, breaktrhough terjadi pada jam ke 5 dan belum mencapai exhaust point. Untuk aplikasi pengolahan limbah laboratorium terpadu Universitas Islam Indonesia digunakan sistem kontinyu karena memberikan hasil yang lebih efektif dan efisien. Kata kunci : arang aktif tempurung kelapa, COD, sistem batch, sistem kontinyu, breaktrhough, exhaust pointen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPenurunan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand)en_US
dc.subjectLimbah Cairen_US
dc.subjectLaboratorium Terpaduen_US
dc.subjectUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectFilter Karbon Aktifen_US
dc.subjectArang Tempurung Kelapaen_US
dc.subjectsistem batchen_US
dc.subjectsistem kontinyuen_US
dc.subjectbreaktrhoughen_US
dc.subjectexhaust pointen_US
dc.titlePenurunan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) dalam Limbah Cair Laboratorium Terpadu Universitas Islam Indonesia Menggunakan Filter Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record