Penurunan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) dalam Limbah Cair Laboratorium Terpadu Universitas Islam Indonesia Menggunakan Filter Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa
Abstract
Laboratorium sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan akademik
menghasilkan limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan apabila tidak diolah
terlebih dahulu. Limbah laboratorium yang dihasilkan terdiri dari bahan-bahan
organik maupun anorganik yang jika dibuang ke badan air maupun lingkungan di
sekitarnya akan menjadi kontaminan yang dapat menurunkan kualitas air dan
lingkungan. Salah satu parameter indikator pencemar di dalam air yang disebabkan
oleh limbah organik adalah COD.
Penelitian ini mencoba menerapkan teknologi sederhana yaitu memanfaatkan
arang aktif tempurung kelapa sebagai media untuk menurunkan kandungan COD
pada air limbah laboratorium. Pengamatan dilakukan di laboratorium UII
menggunakan sistem batch dengan variasi pH : 7, 8, 9 dan 10, konsentrasi awal COD
pada: pH 7 = 85.8 mg/l, pH 8 = 81,3 mg/l, pH 9 = 61,2 mg/l dan pH 10 = 53,8 mg/l
serta variasi dosis karbon aktif: 1, 2, 3 dan 4 gram yang diaduk selama 2 jam dengan
kecepatan 150 RPM dan volume air limbah 200 ml. Kemudian penelitian dilanjutkan
dengan menggunakan reaktor sistem kontinyu yang disusun secara seri dengan dua
titik pengambilan sampel pada tiap kolom. Pada sistem ini, digunakan limbah dengan
konsentrasi COD awal 97,68 mg/l, pH 8 dan variasi waktu pengambilan setiap 1jam
selama pengoperasian reaktor sistem kontinyu yaitu 9 jam.
Hasil pengamatan menunjukkan karbon aktif tempurung kelapa dapat
menurunkan kandungan COD dalam limbah. Efisiensi removal tertinggi terjadi pada
pH 8 dengan dosis karbon aktif 4 gram yaitu sebesar 68 %. Model sorpsi dengan
pendekatan persamaan isotherm Freundlich diperoleh model persamaan x/m =
0,0009*C0.3281. Pada sistem kontinyu terlihat bahwa semakin lama waktu operasi.
efisiensi removal semakin rendah. Efisiensi removal tertinggi pada kolom ke 1 terjadi
pada jam pertama yaitu 61,90 %, breakthrough terjadi pada jam ke 5 dan exhaust
point dicapai pada jam ke 8. Sedangkan pada kolom ke 2, efisiensi removal tertinggi
terjadi pada jam 1 yaitu 75%, breaktrhough terjadi pada jam ke 5 dan belum
mencapai exhaust point. Untuk aplikasi pengolahan limbah laboratorium terpadu
Universitas Islam Indonesia digunakan sistem kontinyu karena memberikan hasil
yang lebih efektif dan efisien.
Kata kunci : arang aktif tempurung kelapa, COD, sistem batch, sistem kontinyu,
breaktrhough, exhaust point
Collections
- Environmental Engineering [1430]