Show simple item record

dc.contributor.authorAgus Waluyo, 93310306
dc.contributor.authorAcep Daryanto, 93310109
dc.date.accessioned2020-06-15T01:20:15Z
dc.date.available2020-06-15T01:20:15Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21363
dc.description.abstractStruktur gedung bertingkat akan bergetar apabila menerima goncangan gempa atau seismik. Getaran itu menimbulkan defleksi arah lateral yang besarnya bergantung pada massa dan kekakuan. Besarnya beban gempa pada tiap-tiap daerah berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh kondisi geologi, baik kondisi tanah, geografi maupun lapisan-lapisan tanah pada daerah yang ditinjau. Struktur dinding geser merupakan elemen struktur yang mempunyai kekakuan besar, sehingga sangat baik untuk memperkecil defleksi yang diakibatkan oleh beban lateral gempa. Dikarenakan sebagian besar beban gempa diterima oleh dinding geser, maka penulangan lentur dan geser struktur dinding geser menjadi perhatian yang khusus, terutama dalam perancangan kebutuhan luas tulangan lentur dan geser pada struktur dinding geser dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan khusus tentang lentur dan geser pada dinding untuk menjamin keamanan dalam hitungan. Dalam penelitian numeris ini dihitung seberapa besar kenaikkan persentase kebutuhan luas tulangan lentur dan geser yang dibutuhkan oleh dinding geser dengan tinggi yang bervariasi 16 m, 24 m, 32 m dan 40 m serta zona wilayah gempa 1, 2, 3 dan 4 di Indonesia. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, menunjukkan kecenderungan yang diprediksi sebelumnya, yaitu persentase kebutuhan luas tulangan lentur seiring dengan kenaikkan tinggi dinding geser, sedangkan semakin berkurang tingkat resiko gempa 1, 2, 3 dan 4 di Indonesia maka kebutuhan luas tulangan lenturnya semakin kecil. Kebutuhan luas tulangan geser mempunyai perbedaan pada setiap zona wilayah gempa 1, 2, 3 dan 4 di Indonesia. Pada zona gempa 1 persentase kebutuhan luas tulangan geser seiring dengan kenaikkan tinggi struktur dinding geser, sedangkan pada zona gempa 2 persentase kebutuhan luas tulangan geser cenderung sama kecuali pada struktur dinding geser dengan tinggi 40 m. Persentase kebutuhan luas tulangan geser pada zona gempa 3 dan4 adalah sama untuk struktur dinding geser dengan tinggi 16 m, 24 m, 32 m dan 40 m. Untuk dinding geser dengan tingkat resiko gempa yang semakin kecil pada zona wilayah gempa 1, 2, 3 dan 4 di Indonesia maka kebutuhan luas tulangan gesernya juga semakin kecil. Dengan demikian ternyata kebutuhan luas tulangan lentur dan geser pada struktur dinding geser seiring dengan tinggi struktur serta tingkat resiko gempa di Indonesia. Untuk struktur dinding geser dengan rasio tinggi dan panjang ( hw/lw ) lebih besar dari 2 ternyata kebutuhan luas tulangan lentur lebih dominan dari pada kebutuhan luas tulangan geser dan ini disebabkan karena momen lentur mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam perancangan dari pada gaya gesernya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Kebutuhanen_US
dc.subjectLuas Tulanganen_US
dc.subjectLentur dan Geseren_US
dc.subjectStruktur Dinding Geseren_US
dc.subjectVariasi Tinggien_US
dc.subjectZona Wilayah Gempa di Indonesiaen_US
dc.titleAnalisis Kebutuhan Luas Tulangan Lentur dan Geser untuk Struktur Dinding Geser dengan Variasi Tinggi pada Zona Wilayah Gempa di Indonesiaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record