dc.description.abstract | Salah satu permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan
industri tahu yaitu pencemaran terhadap badan air baik sungai, danau maupun
badan air lainnya dan bahkan air tanah. Hal ini disebabkan hampir semua pabrik
tahu yang ada tidak melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke badan air, padahal kandungan bahan organik dari limbah tahu tersebut
sangat tinggi. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan dengan sistem constructed
wetlands dengan menggunakan tanaman kangkung air sebagai media penyerap
konsentrasi nitrat dan fosfat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar kapasitas serapan oleh tanaman terhadap kandungan nitrat dan
fosfat. Untuk mengetahui apakah tanaman tersebut aman jika dikonsumsi kembali
(reuse) oleh manusia, dan untuk mengetahui seberapa besar efisiensi penurunan
kandungan nitrat dan fosfat yang terdapat pada lumpur (sludge) di constructed
wetlands.
Dalam penelitian ini digunakan reaktor terbuat dari kayu yang dilapisi
dengan plastik dengan ukuran 0,5 mx 1,0 m. Setiap reaktor diberi media tanah
dengan tinggi 10 cm, dan diberi tanaman sebanyak 20 buah dengan jarak tanam
20 cm x 12.5 cm. Reaktor tersebut diberi perlakuan dengan konsentrasi limbah
yang bervariasi (100%, 75%, 50%, 25% dan 0% sebagai kontrol), dan waktu
pengambilan sampel (hari ke 0, 3, 6, 9 dan 12). Dengan menggunakan metode
analisa sesuai SNI (M-49-1990-03) untuk pengujian parameter nitrat dan untuk
kandungan fosfat menggunakan metode analisa sesuai SNI (M-52-1990-03).
Karakteristik limbah pada hari ke-12 telah mengalami perubahan sehingga
tanaman mampu menyerap nitrat dan fosfat lebih optimal, maka hasil yang
didapat dalam penelitian ini diketahui bahwa tanaman dapat menyerap kandungan
nitrat dan fosfor sebesar 0,099 mg/gr atau 98,905 mg/L, dan 0,033 mg/gr atau
32,51 mg/L sampai hari ke-12. Kualitas kandungan organik tersebut melampaui
standar baku mutu air minum yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.82
Tahun 2001, sehingga tanaman tersebut dapat dikatakan tidak aman untuk
dikonsumsi kembali oleh manusia.
Kata kunci: constructed wetlands, fosfat, kangkung air, limbah tahu, nitrat | en_US |