Pengaruh Penambahan Serat Kawat Bendrat pada Daerah Tarik terhadap Kuat Lentur Beton
Abstract
Beton adalah bahan konstruksi yang umum digunakan. Penggunaan beton
untuk keperluan bahan konstruksi sudah lama dikenal sejak dahulu kala. Beton
menjadi pilihan utama bagi masyarakat di Indonesia khususnya, dikarenakan
beton memiliki banyak kelebihan dibanding bahan konstruksi lain, bahan
bakunya mudah didapatkan dan relatif lebih murah. Kemampuan utama beton
ialah mampu mendukung tegangan tekan yang sangat besar. Tetapi sebaliknya,
beton tidak dapat menahan tegangan tarik yang cukup besar. Tegangan tarik
yang dapat didukung oleh beton berkisar 9 - 15% dari tegangan tekan yang
dapat didukungnya. Selain itu, beton bersifat getas (brittle), mudah patah / pecah
bila menahan tegangan tarik yang besar.
Salah satu metode perbaikan sifat beton yang getas, adalah dengan
memberikan bahan tambahan pada beton normal. Penambahan serat kawat pada
beton terbukti dapat meningkatkan kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur beton.
Perbaikan sifat beton dengan penambahan bahan tambah berupa serat kawat
dinilai cukup efektif dan ekonomis.
Tugas Akhir ini merupakan studi eksperimen mengenai penambahan serat
kawat bendrat diameter 1 mm dengan panjang 60 mm dan konsentrasi 1% pada
daerah tarik beton. Dengan variasi penambahan serat kawat bendrat setinggi
l/3h, l/2h, 2/3 h dan penuh. Selanjutnya dibandingkan dengan kuat Ientur beton
normal.
Berdasarkan hasil penelitian, beton serat 1% memiliki kuat tekan sebesar
33,64 MPa, sedangkan kuat tekan beton normal sebesar 32,4075 MPa. Dari hasil
pengujian kuat tekan diperoleh peningkatan kuat tekan beton serat terhadap
beton normal sebesar 3,8 %. Untuk pengujian kuat lentur, kuat lentur beton
normal sebesar 5,0119 MPa, sedangkan beton serat BS 1/3 sebesar 5,8095 MPa,
BS 1/2 sebesar 4,6066 MPa, BS 2/3 sebesar 4,8348 MPa, BS sebesar 4,493 MPa.
Peningkatan kuat lentur tertinggi terjadi pada beton BS 1/3. Peningkatan kuat
lentur beton serat BS 1/3 terhadap beton normal sebesar 15,9 %.
Setelah terjadi keretakan awal, beban yang mampu ditahan oleh beton
semakin menurun. Kekuatan beton yang menurun setelah terjadi keretakan awal
ini dipengaruhi oleh konsentrasi serat kawat yang cukup kecil. Panjang serat
kawat akan mempengaruhi kuat lekat serat kawat terhadap beton. Kondisi serat
kawat yang dominan tercabut pada saat benda uji mengalami patah menunjukkun
bahwa kuat lekat kawat yang relatif kecil.
Hasil penelitian menunjukkan kapasitas tarik beton serat BS 1/3 lebih
besar daripada kapasitas tarik beton normal. Sehingga diperoleh kesimpulan
bahwa penambahan serat kawat pada bagian tarik beton dapat meningkatkan
kapasitas tarik beton.
Kata kunci: getas (brittle),serat kawat, kuat tekan, kuat lentur,
Collections
- Civil Engineering [4225]