dc.description.abstract | Ruang lingkup pelaksanaan sebuah proyek konstruksi bangunan gedung
mempunyai potensi kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Dalam perkembangannya,
program Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) yang dilaksanakan dalam upaya
pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dalam pelaksanaannya semakin lama
semakin dibutuhkan. Rendahnya pengetahuan dan penerapan program kesehatan
dan keselamatan kerja di sebuah proyek konstruksi bangunan gedung adalah hal
yang dihadapi oleh kalangan pekerja konstruksi di Indonesia. Pengenalan resiko
atau bahaya di sebuah proyek konstruksi bangunan gedung kepada pekerja perlu
mendapat perhatian lebih. Sebagai langkah dalam penyempurnaan program
kesehatan dan keselamatan kerja di proyek konstruksi bangunan gedung, sebuah
identifikasi pada resiko atau potensi terjadinya kecelakaan kerja pada pelaksanaan
jenis pekerjaan di proyek konstruksi bangunan gedung perlu dilakukan.
Dalam penelitian ini akan diteliti jenis pekerjaan yang mempunyai resiko
kecelakaan kerja tertinggi pada proyek konstruksi bangunan gedung di
Yogyakarta. Hasil pengolahan data nantinya akan diketahui jenis pekerjaan yang
sering menimbulkan kecelakaan kerja, jenis pekerjaan yang beresiko terjadi cedera
ringan, jenis pekerjaan yang beresiko terjadi cedera berat, jenis pekerjaan yang
beresiko terjadi cacat, jenis pekerjaan yang beresiko terjadi kematian. Serta
beberapa analisis data pendukung seperti pengaruh faktor ketinggian dan
pengalaman kerja.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dan
wawancara yang dilakukan kepada 35 orang responden yang bekerja di proyek
konstruksi bangunan gedung di Yogyakarta yang masih berjalan, dan beberapa
perusahaan jasa konstruksi yang berdomisili di Yogyakarta. Dari data yang
diperoleh dari kuesioner, maka data akan diolah dengan menggunakan frequencies
table dan multiple response pada program SPSS 11.5. Untuk mendukung hasil
penelitian ini, maka dilakukan wawancara dengan ahli kesehatan dan keselamatan
kerja.
Secara keseluruhan pekerjaan bekisting menempati urutan pertama sebagai
jenis pekerjaan yang mempunyai resiko terjadi kecelakaan kerja paling tinggi (
41.4 % ), pekerjaan atap menempati urutan kedua (16.1 % ), dan pekerjaan
scaffolding menempati urutan ketiga ( 10.3 % ). Cedera yang sering ditemui dan
terjadi pada kecelakaan kerja di proyek konstruksi bangunan gedung adalah cedera
ringan ( 68.8 % ). Faktor paling berpengaruh pada kecelakaan kerja yang terjadi
adalah faktor kelalaian manusia sebesar ( 74.3 % ). | en_US |