Show simple item record

dc.contributor.authorM. Arief Hendriyanto, 96310042
dc.contributor.authorFajar Isniarto, 96310226
dc.date.accessioned2020-06-12T01:15:33Z
dc.date.available2020-06-12T01:15:33Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21294
dc.description.abstractEnergi akibat gempa dipancarkan ke segala arah termasuk ke permukaan tanah dan mengenai struktur bangunan yang berdiri di atasnya. Oleh karena itu struktur dituntut untuk dapat menahan beban akibat gempa, terutama beban horisontal. Pada perencanaan struktur tahan gempa terdapat beberapa komponen struktur yang dapat dipakai untuk menahan beban akibat gempa. Di antaranya adalah portal terbuka dan dinding geser. Kedua komponen tersebut disinyalir dapat mengeliminasi besar simpangan antar tingkat, gaya geser dasar dan momen guling pada saat struktur menerima beban gempa. Di sisi lain, struktur gedung modern terkadang tidak memperhatikan kekuatan struktur dalam menahan gempa karena terbentur tuntutan estetika arsitektural. Contoh dari kasus di atas dapat ditemui pada tingkat dasar ruang pertemuan dan ruang lobi hotel. Bangunan tersebut umumnya memiliki tinggi tingkat dasar lebih besar daripada tinggi rata-rata tingkat di atasnya. Perbedaan tinggi tingkat menyebabkan kekakuan kolom tingkat dasar lebih kecil daripada kekakuan kolom di atasnya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya efek perlemahan tingkat (soft storey effect) yang salah satu dampaknya adalah keruntuhan struktur. Penelitian ini menganalisis perlemahan tingkat (soft storey) yang terjadi pada variasi struktur dengan pertambahan tinggi tingkat dasar ∆h = 0% h sampai dengan ∆h = 100% h, dengan interval pertaambahan ∆h = 20%. Penelitian yang menggunakan metode/pendekatan simulasi komputer ini juga menganalisis pengaruh dinding geser dalam mereduksi simpangan antar tingkat, gaya geser dasar dan momen guling pada variasi struktur yang dibebani time history gempa El Centra. Dari hasil penelitian, didapatkan tinggi tingkat dasar maksimum untuk struktur tanpa dinding geser yang masih memenuhi syarat PPTGIUG 1981 adalah sebesar 4,8 m (variasi 1). Sedangkan untuk struktur dengan dinding geser, tinggi tingkat dasar maksimal adalah 5,6 m (variasi 2). Dapat diambil kesimpulan bahwa pada saat variasi struktur menerima beban gempa, dinding geser dapat mereduksi simpangan antar tingkat, gaya geser dasar dan momen guling dasar yang terjadi pada variasi struktur yang memiliki perlemahan tingkat (soft storey) sebagai akibat pertambahan tinggi tingkat dasar.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengaruh Perubahan Tinggien_US
dc.subjectTingkat Dasaren_US
dc.subjectPerilaku Strukturen_US
dc.subjectDengan Dan Tanpa Dinding Geseren_US
dc.subjectAkibat Goncangan Dasaren_US
dc.titlePengaruh Perubahan Tinggi Tingkat Dasar Terhadap Perilaku Struktur Dengan Dan Tanpa Dinding Geser Akibat Goncangan Dasaren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record