Evaluasi Kinerja Terminal Jombor di Sleman Jogjakarta (Tahun 2004)
Date
2004Author
Nur Wachidah Rachmawati, 99511226
Dewi Marlina, 99511264
Metadata
Show full item recordAbstract
Terminal Jombor secara geografis mempunyai aksesibilitas yang tinggi
baik untuk hubungan lokal (dalam kota) maupun hubungan regional luar kota).
Pencapaian yang mudah ini dikarenakan terminal Jombor berada di tengah
pusat kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja terminal yang
difokuskan pada kapasitas terminal, karakteristik dan tipe terminal yang
berhubungan dengan time headway, waktu tunggu kendaraan, luasan ruang
parkir, dan fasilitas yang ada di terminal.
Penelitian dilakukan dengan cara pencacahan dan identifikasi yang
kemudian hasil penelitian dianalisis menggunakan metode hitungan berdasarkan
pedoman dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 1994. Parameter
utama yang harus ditetapkan untuk menentukan kebutuhan fasilitas parkir
kendaraan adalah waktu tunggu kendaraan di dalam terminal dan headway.
Dari hasil analisis didapat headway rata-rata kendaraan terbesar terjadi
pada hari minggu, untuk AKAP sebesar 2,88 menit, AKDP sebesar 1,74 menit,
sedangkan untuk ANGKOT dan ADES masing-masing sebesar 3,71 menit dan
2,87 menit. Waktu tunggu rata-rata kendaraan terbesar untuk AKAP dan AKDP
terjadi pada hari minggu sebesar 11,09 menit dan 6,24 menit, sedangkan untuk
ANGKOT dan ADES terjadi pada hari sabtu sebesar 9,33 menit dan 9,07 menit.
Untuk luasan parkir dengan menggunakan nilai FPKi rata-rata didapat
kebutuhan luas ruang parkir kendaraan sebesar 647,17 m², dan jika
menggunakan nilai FPKi terbesar didapat kebutuhan luas ruang parkir
kendaraan sebesar 1.238,5 m². Apabila dibandingkan dengan luasan ruang
parkir yang ada sebesar 1.862 m² maka luas ruang parkir yang ada masih
memadai untuk melayani kendaraan yang masuk di terminal. Tetapi apabila
dibandingkan dengan luasan standarisasi terminal tipe B yang ditetapkan
DepHub, luasan parkir yang ada sekarang belum memenuhi standar. Luas
keseluruhan Terminal Jombor sebesar 14.520 m², mempunyai luas ruang efektif
yang ada sebesar 6.069,5 m² dan luas ruang efektif hasil analisis sebesar
7.711,25 m² sehingga luas lahan efektifsaat ini sudah tidak memadai lagi. Jika
dihubungkan dengan PP No. 43 Th 1993 tentang prasarana dan dan lalulintas
jalan, maka secara keselumhan belum semua fasilitas yang disyaratkan pada
terminal tipe B ada di Terminal Jombor. Fasilitas yang sudah ada di Terminal
Jombor saat ini antara lain ruang tunggu, perkantoran dan adminislrasi,
retribusi, loket, kamar mandi, musholla, ruang istirahat, dan kios. Untuk
menambah fasilitas yang belum ada di terminal saat ini, maka dibuat layout
pengembangannya dengan memanfaatkan lahan yang sudah ada di sebelah barat
terminal. Terminal Jombor juga sangat potensial dikembangkan menjadi
terminal tipe A, mengingat persyaratan utama sebgai terminal tipe A seperti
terletak dalam jaringan trayek AKAP, dekat denganjalan arteri, serta memenuhi
persyaratan letak danluas lahan untuk terminal tipe A.
Collections
- Civil Engineering [4258]