Terminal Penumpang Tipe A Gede Bage di Kotamadya Bandung Perancangan Terminal Penumpang yang Berwawasan Arsitektur Hijau
Abstract
Kota madya Bandung sebagai ibukota Propinsi Jawa barat terletak di bagian
Selatan Propinsi Jawa Barat, yang berfungsi sebagai Pusat Pemerintahan, pendidikan,
perdagangan,industri ,kebudayaan dan pariwisata.Fungsi tersebut memberikan
peluang kegiatan yang sangat luas yang memacu perkembangan dan pertumbuhan
kota Bandung-Masalah kota bermunculan seperti arus urbanisasi yang tinggi yang
menyebabkan permasalahan transportasi menjadi tidak memadai.
Terminal sebagai simpul pelayanan transportasi yang merupakan prasaran
transportasi jalan untuk keperluan menaikan dan menurunkan penumpang atau
barang, perpindahan intra dan antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum. Terminal besar di Kota Madya Bandung yang ada
pada saat ini yaitu terminal Cicaheum dan Mohamad Toha sebagai pembangkit dan
penarik pergerakan terbesar di Bandung, dihadapkan pada persoalan kapasitas
pelayanan yang sudah tidak seimbang dengan perkembangan kota Bandung. Terminal
yang dapat melayani tingkat pekembangan dan kapasitas antar kota dan antar propinsi
yang sangant besar adalah Terminal Tipe A. Lokasi yang ditentukan pemerintah dan
menunjang kriteria untuk terminal tipe A adalah di Gede Bage.
Terminal ini adalah salah satu tempat yang memiliki tingkat polusi yang tinggi,
yang disebabkan oleh asap kendaraan, suara bising kendaraan, sampah yang
berserakan serta tetesan oli dan minyak yang mengakibatkan kerusakan lingkungan
sekitar secara perlahan-lahan. Keadaan terminal yang gersang dan tidak asri
menimbulkan permasalahan ketidaknyamanan, yang tidak hanya pada lingkungan
sekitar tetapi pada manusia pemakai jasa terminal juga. Salah satu hal yang dapat
menyeimbangkan kelestarian lingkungan serta mengurangi permasalahan
ketidaknyamanan tersebut yaitu dengan membangun terminal penumpang yang
berwawasan lingkungan, yang diaplikasikan dalam arsitektural adalah yang
berwawasan Arsitektur Hijau, baik dalam rancangan bangunan dan perencanaan
lansekapnya.
Pelayanan dalam terminal direncanakan dengan memenuhi cakupan kapasitas,
fungsi, luas site. Perencanaan yang mendukung aplikasi arsitektur hijau banyak
dilihat dari faktor klimatik pada daerah tersebut, sehingga pengaturan layout/tata letak
massa bangunan, pengaturan letak dan pola tata hijau, dan perancangan eksterior
bangunan dipengaruhi oleh kondisi klimatik setempat. Perancangan terminal ini yang
memperhatikan prinsip arsitektur hijau, pengaplikasiannya pada, layout yaitu untuk
memperhatikan arah dan kecepatan angin untuk penghawaan, memperhatikan lintasan
matahari untuk penempatan bukaan/cahaya, tata hijau untuk memberi perlindungan
terhadap silau, angin, panas, debu serta menyegarkan udara, perencanaan eksterior
bangunan untuk memperhatikan perlindungan panas matahari dengan sistem
pembayangan, mengutamakan kelancaran ventilasi silang untuk penghawaan dan
kelembaban.
Collections
- Architecture [3718]