Show simple item record

dc.contributor.authorChristian, 94310004
dc.contributor.authorSukadi Janu Haji, 94310006
dc.date.accessioned2020-06-10T05:21:53Z
dc.date.available2020-06-10T05:21:53Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21219
dc.description.abstractBeton merupakan bahan yang bersifat getas, nilai kuat tarik beton sangat kecil bila dibandingkan dengan kuat tekannya. Sebagai komponen struktural, pada umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja yang berfungsi menahan gaya tarik. Agar beton dan baja tulangan dapat bekerjasama dengan baik dalam menahan beban, maka beton yang mengelilingi batang tulangan baja harus bersifat kedap sehingga dapat melindungi dan mencegah terjadinya korosi pada baja tulangan, pada daerah tarik suatu komponen struktur akan terjadi retak-retak beton di dekat baja tulangan, retak halus yang demikian dapat diabaikan sejauh tidak mempengaruhi penampilan struktur yang bersangkutan, namun bila beban mencapai pada suatu tingkat yang menyebabkan kekuatan tarik beton terlampaui maka retak akan timbul kepermukaan balok. Bila lebar retak telah melampaui lebar retak maksimum, maka dapat mempermudah proses korosi pada baja tulangan, yang akhirnya akan menyebabkan berkurangnya kuat tarik baja tulangan sehingga membahayakan struktur serta mempercepat kerusakan struktur. Untuk itu maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh momen lentur terhadap lebar dan panjang retak dengan variasi rasio penulangan, mengetahui kekakuan, El, serta pola retak yang terjadi pada masing-masing variasi rasio penulangan. Pada penelitian ini digunakan diameter tulangan baja yang sama, dengan variasi rasio penulangan adalah; 0,00688; 0,01147; 0,01795; 0,02308, dan lebar retak yang ditinjau adalah pada daerah lentur. Pengujian dilakukan dengan sistem pembebanan one third point loading dan pembebanan dikerjakan dengan cara bertahap, pada setiap tahap dicatat lebar retak maksimal lendutan dan regangan baja hingga balok mengalami kehancuran. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa untuk setiap variasi rasio penulangan, awal kerusakan balok terjadi saat lebar retak telah mencapai 0,001 dari tinggi balok. Pada rasio penulangan yang lebih besar retak yang terjadi lebih lebar dan retak pertama terjadi lebih awal dibandingkan pada rasio penulangan yang lebih kecil, tetapi setelah balok mengalami awal kerusakan rasio penulangan tidak lagi berpengaruh terhadap lebar retak. Retak pertama dan awal kerusakan masing-masing terjadi saat beban berkisar 20% dan 85% dari beban maksimal.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRetak Lenturen_US
dc.subjectBeton Mutu Tinggien_US
dc.titleRetak Lentur pada Beton Mutu Tinggien_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record