Retak Lentur pada Beton Mutu Tinggi
Abstract
Beton merupakan bahan yang bersifat getas, nilai kuat tarik beton sangat
kecil bila dibandingkan dengan kuat tekannya. Sebagai komponen struktural, pada
umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja yang berfungsi menahan
gaya tarik. Agar beton dan baja tulangan dapat bekerjasama dengan baik dalam
menahan beban, maka beton yang mengelilingi batang tulangan baja harus bersifat
kedap sehingga dapat melindungi dan mencegah terjadinya korosi pada baja
tulangan, pada daerah tarik suatu komponen struktur akan terjadi retak-retak beton
di dekat baja tulangan, retak halus yang demikian dapat diabaikan sejauh tidak
mempengaruhi penampilan struktur yang bersangkutan, namun bila beban mencapai
pada suatu tingkat yang menyebabkan kekuatan tarik beton terlampaui maka retak
akan timbul kepermukaan balok. Bila lebar retak telah melampaui lebar retak
maksimum, maka dapat mempermudah proses korosi pada baja tulangan, yang
akhirnya akan menyebabkan berkurangnya kuat tarik baja tulangan sehingga
membahayakan struktur serta mempercepat kerusakan struktur. Untuk itu maksud
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh momen lentur terhadap lebar
dan panjang retak dengan variasi rasio penulangan, mengetahui kekakuan, El, serta
pola retak yang terjadi pada masing-masing variasi rasio penulangan.
Pada penelitian ini digunakan diameter tulangan baja yang sama, dengan
variasi rasio penulangan adalah; 0,00688; 0,01147; 0,01795; 0,02308, dan lebar retak
yang ditinjau adalah pada daerah lentur. Pengujian dilakukan dengan sistem
pembebanan one third point loading dan pembebanan dikerjakan dengan cara
bertahap, pada setiap tahap dicatat lebar retak maksimal lendutan dan regangan baja
hingga balok mengalami kehancuran.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa untuk setiap variasi rasio
penulangan, awal kerusakan balok terjadi saat lebar retak telah mencapai 0,001 dari
tinggi balok. Pada rasio penulangan yang lebih besar retak yang terjadi lebih lebar
dan retak pertama terjadi lebih awal dibandingkan pada rasio penulangan yang lebih
kecil, tetapi setelah balok mengalami awal kerusakan rasio penulangan tidak lagi
berpengaruh terhadap lebar retak. Retak pertama dan awal kerusakan masing-masing
terjadi saat beban berkisar 20% dan 85% dari beban maksimal.
Collections
- Civil Engineering [4220]