Show simple item record

dc.contributor.authorR. Rukyat Hendrawan, 92310336
dc.contributor.authorAnderson, 92310254
dc.date.accessioned2020-06-08T09:57:10Z
dc.date.available2020-06-08T09:57:10Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21148
dc.description.abstractDalam sistem konstruksi banyak hal kompleks yang saling berkaitan termasuk diantaranya adalah beton. Sejauh perkembangannya telah dikenal istilah beton basah dan beton kering. Perbedaan yang mendasar dan keduanya terletak pada nilai perbandingan air semen (water cement ratio, w/c) atau dikenal dengan nilai faktor air semen (fas). Penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya Iebih banyak ditekankan pada beton basah. Beton basah yang memiliki nilai fas tinggi dengan nilai slump Iebih besar dari nol memungkinkan kenaikan kekuatannya (kuat desak) lambat. Berdasarkan pernyataan di atas, untuk beton kering yang diperoleh dengan pemberian pembebanan awal (dengan cara pemadatan) dan proporsi terhadap perbandingan air semen yang rendah mempunyai kemungkinan tinjauan yang berbeda dengan beton basah pada karakteristik kuat desaknya. Setelah dilakukan percobaan pada beton kering dengan didasarkan atas teori-teori yang ada, serta pengambilan sampel dari 2 tempat pembuatan yang mempunyai karakteristik sampel yang bervariasi diperoleh kenyataan bahwa tinjauan karakteristik kuat desak beton kering berbeda dengan beton basah. Sehingga didapatkan satu kesimpulan diantaranya adalah tidak benar pemakaian konversi beton basah/normal yang diadaptasikan pada beton kering.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStudi Penelitian Laboratoriumen_US
dc.subjectKonversi Fase Umur Betonen_US
dc.subjectKarakteristik Kuat Desaken_US
dc.subjectBeton Keringen_US
dc.titleStudi Penelitian Laboratorium Konversi Fase Umur Beton terhadap Karakteristik Kuat Desak pada Beton Keringen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record