Studi Kasus Kerusakan Struktur Jalan Sepanjang Jalan Karang Nongko - Nagung, Wates, Kabupaten Kulon Progo
Abstract
Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting yang tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas hidup manusia sehari-hari, apalagi bila dilihat dari peran
jalan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi masyarakat Peningkatan tarap hidup
masyarakat sangat berpengaruh terhadap sarana transportasi, seiring dengan mobilisasi
manusia, pendistribusian barang dan pengembangan suatu wilayah. Perkerasan jalan
merupakan bagian dari jalan yang digunakan sebagai tempat lalu lintas kendaraan
sehingga harus dirancang agar dapat mendukung beban kendaraan, tanpa terjadi
kerusakan-kerusakan pada perkerasan jalan selama umur yang direncanakan. Namun
kenyataan yangada menunjukkan bahwa banyak perkerasan jalan mengalami kerusakan
sebelum masa layannya habis, seperti yang terjadi di sepanjang jalan KarangNongko -
Nagung, Wates, Kulon Progo, yang mana telah terjadi retak-retak pada bagian pinggir
jalan yang kemungkinan disebabkan adanya penyusutan tanah dan kurang kuatnya
sokongan samping.
Studi kasus ini berusaha mengungkap apa yang menjadi penyebab terjadinya
kerusakan pada ruas jalan tersebut dengan mengumpulkan data yang ada pada dinas
terkait dan melakukan serangkaian penelitian baik secara langsung di lapangan maupun
di laboratorium jalan rayaFTSP UII, seperti : pengujian CBR dengan DCP, pengujian
sand cone, core drill, ekstraksi aspal, analisa saringan, uji proctor standar, batas cair,
batas plastis, berat jenis bulk dan klasifikasi tanah dasar.
Hasil dari penelitian tersebut diperoleh kadar aspal ekstraksi sebesar 4,442% dan
gradasi agregat tidak sesuai dengan spesifikasi. Pada lapis pondasi bawah diperoleh
kepadatan kering maksimum 1,696 gr/cc pada kadar air 14,25 % dan derajat kepadatan
lapangan rata-rata 100,812 %, kemudian pada tanah dasar diperoleh kepadatan kering
maksimum 1,370 gr/cc serta batas plastis dan batas cair masing-masing sebesar 33,994
% dan 54,200 %. Tanah dasar juga mempunyai harga CBR sebesar 5,96 %.
Dari hasil studi kasus ini, disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kerusakan pada
ruas jalan Karang Nongko - Nagung adalah penggunaan aspal di bawah kadar aspal
optimum yang disyaratkan (6,70%) dan terjadinya pengausan (abrasi) agregat kasar.
Collections
- Civil Engineering [4192]