Taman Wisata Ratu Boko Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Pendukung Kegiatan Wisata Landasan Konsepsual Perancangan
Abstract
Keberadaan candi yang ada di Kawasan Ratu Boko merupakan suatu monumen kesejarahan
dan budaya peradaban masyarakat Hindu-Jawa. Artefak-artefak tersebut bukan hanya sekedar
gejala fisik bangunan pada masanya, tetapi lebih jauh merupakan biasan kompleksitas budaya
dan peradaban masyarakat serta lingkungan yang melatarbelakangi kehadirannya. Keberadaannya
merupakan torehan sejarah perjalanan peradaban masyarakat Indonesia.
Bermula dari catatan Van Broeckholtsz di tahun 1790 AD. tentang adanya peninggalan di
dataran tinggi Boko, diperoleh keterangan bahwa peninggalan sejarah tersebut ternyata telah
terpendam selama lebih dari 10 abad. Dan yang lebih menarik Iagi Petilasan Ratu Boko
merupakan satu-satunya situs pemukiman elite yang ada di jaman Hindu-Jawa.
Banyak sudah penelitian dan ekskavasi yang dilakukan arkeolog dan ilmuwan dari berbagai
bangsa. Interpretasi terhadap situs bergulir dan melahirkan hipotesis-hipotesis yang kadang
saling bertentangan. Dan bahkan sampai saat ini pun intepretasi terhadap kawasan ini belum
mendapatkan kesatuan pendapat. Namun, pelestarian secara intensif merupakan kebutuhan
dengan derajat urgensi tinggi, mengingat keadaan situs yang kian sulit mengais kehidupan di
tengah-tengah komunitas baru di sekitarnya.
Pelestarian bukan lagi berkiblat pada pengejawantahan sebagai museum yang mati, tetapi
justru diharapkan akan memberikan nafas baru kehidupan situs yang akan mampu memberikan
kontribusi positif pada lingkungan dengan berpijak pada orientasi situs yang merupakan landasan
munculnya orientasi wilayah yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan.
Membentuk suatu kawasan binaan baru yang berpijak pada kawasan lampau membutuhkan
penyatuan dan penyeragaman bahasa, baik fisik bangunan maupun atmosfer suasananya.
Pengambilan bentuk asli sebagai parameter diharapkan bukan merupakan langkah plagiat yang
justru akan mengurangi nilai peninggalan dan nilai histori yang sarat dengan perspektif makna.
Pengembangan dan penataan kawasan yang tetap memperhatikan pola tata fisik dan tata
lingkungan akan melahirkan suatu tatanan yang padu dan serasi. Sebagai peninggalan masa
lampau dalam arahan rancangan pengembangan kawasan perlu memperhatikan faktor pola
ungkapan fisiknya.
Collections
- Architecture [3648]