Pengembangan Gedung Kantor Wilayah VII Jawa Tengah Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi di Semarang
Abstract
Sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah, kota Semarang
berkembang sangat pesat. Kota ini berkembang karena
sebagai poros penghubung antara Jawa Barat, Jawa Tengah
dan Jawa Timur, hal ini berpengaruh terhadap pergerakan
arus perdagangan, perniagaan, industri transportasi dan
pariwisata. Kota Semarang yang relatif mudah dicapai dari
berbagai daerah, memberi kemudahan untuk aktifitas dan
kelancaran di bidang Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
melingkupi wilayah propinsi Jawa Tengah. Fenomena tersebut
diatas sangatlah memungkinkan untuk memberikan suatu wadah
atau tempat yang lebih mencukupi dan mendukung kegiatankegiatan
informasi dan pelayanan jasa.
Peran Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
sebagai pusat informasi dan pelayanan jasa didukung dengan
keberadaan unsur pariwisata utama, berupa wisata yang
menonjol di Jawa Tengah misalkan : candi Borobudur, candi
mendut di Magelang, candi Prambanan, candi Boko di Klaten,
Kraton Kasunanan dan Mangkunegaran di Surakarta, Batu
Raden, Dieng, goa Jatijajar pantai laut selatan yang
berada di Purwokerto, Wonosobo, Kebumen serta kegiatankegiatan
tahunan yaitu festival Kraton di Surakarta,
festival Borobudur dan obyek-obyek wisata yang lain.
Unsur utama lainnya yang juga mendukung kota Semarang
sendiri adalah obyek wisata Semarang misalkan : Tugu Muda
dan Gedung Lawang Sewu, Taman Raden Saleh, Gua Kreo, Taman
Marga Satwa dan Kebun Binatang Tinjomoyo, Sodong Agro
Wisata, Taman Marina, Pelabuhan Lama, Tanjung Mas,
Klenteng/Gedung Batu, Masjid Kauman dan lain-lainnya.
Maka untuk mendukung program Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi ini perlu koordinasi yang terarah dan
terencana baik dari pihak pemerintah dan swasta agar
semuanya dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Bila
dicermati secara mendalam maka dapat dikatakan bahwa
peranan bidang-bidang tersebut adalah sangat penting dan
strategis.
Kantor wilayah VII Departemen Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi di kota Semarang yang berada di pusat kota
terletak di Jl. KH. Achmad Dahlan No. 2 Semarang, sudah
tidak sesuai dengan perkembangan kota dan khususnya
terkena penataan simpang lima sebagai Daerah perdagangan
dan dirasa kurang memadahi kegiatan pelayanan jasa dan informasi tersebut, dan akan dipindahkan ke daerah
kawasan Semarang Barat di komplek PRPP (Pekan Raya Promosi
Pembangunan) Jawa Tengah, (Tawang Mas) yang merupakan
kawasan terencana dimana pada lokasi tersebut akan
dibangun beberapa gedung kantor instansi pemerintah dan
perkantoran swasta perumahan dan sektor perdagangan dan
industri. Pada kasus perancangan bangunan kantor Wilayah
di lokasi kawasan PRPP tersebut, pendekatan diusahakan
melalui analisis terhadap kontekstual dengan bangunan
utama kota lama Semarang. Adapun analisanya meliputi :
Permasalahan sirkulasi di sekitar bangunan, arah dan
orientasi pada bangunan, wujud fisik bangunan,
pengorganisasian ruang-ruang. Analisa tersebut akan
terungkap dalam perancangan fisik bangunan sehingga
hasilnya diharapkan akan menjadi alternatif perencanaan.
Collections
- Architecture [3718]