Show simple item record

dc.contributor.authorDedy Faisal Nasution, 97512109
dc.date.accessioned2020-06-05T08:30:06Z
dc.date.available2020-06-05T08:30:06Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21059
dc.description.abstractKabupaten Langkat adalah salah satu kabupaten yang berada di sebelah utara Sumatera Utara yang mempunyai enam kecamatan termasuk Kecamatan Hinai. Laju pertumbuhan kota Hinai lebih dominan dibandingkan empat kota lain yang setingkatnya baik secara alami (tingkat kelahiran) maupun penduduk yang datang dari kota lain dengan berbagai profesi, sehingga masyarakat Hinai mempunyai mobilitas yang cukup tinggi dalam aktifitas mereka sehari-hari. Untuk memenuhi mobilitas mereka, maka diperlukan tempat dan sarana transportasi yang dapat melayani mereka dari satu kota ke kota yang lain dan dapat memberikan suasana yang aman, bersih dan nyaman pada saat mereka menunggu kendaraan transportasi yang akan membawa mereka ke tempal tujuannya. Dilihat dari lokasinya, Hinai dikelilingi beberapa daerah tujuan wisata yang berada di Kabupaten Langkat- seperti Tempat Pemandian dan Rehabilitasi Orang Utan di Bukit Lawang sebagai objek wisata yang paling populer. Kawasan Hutan Lindung Gunung Leutser dan beberapa objek wisata lain, dan juga sebagai salah satu kota yang dilalui Jalur Lintas Sumatera. Sehingga Hinai dapat dikatakan sebagai kota Gerbang Wisata. Langkat (Hinai) juga terkenal dengan kebudayaan Melayu Deli-nya, seperti tari-tarian (ronggeng), pantun dan sajak. Budayawan yang sangat terkenal baik di Langkat (Indonesia) maupun di luar negeri adalah Amir Hamzah yang diberi gelar Raja Penyair Pujangga Baru. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masuknya budaya barat mengakibatkan kebudayaan lokal seakan ditinggalkan. Walaupun tidak semua bangunan mengikuti trend kebarat-baratan ini, seperti bangunan pemerintahan yang tetap mencoba mempertahankan bentuk arsitektur lokal. Berdasarkan hal diatas, pengadaan tempat yang dapat mendukung dan memenuhi kebutuhan bagi masyarakat akan tempat yang aman, bersih dan nyaman saat menunggu kendaraan umum berupa Perancangan Terminal Amir Hamzah yang menerapkan unsur-unsur arsitektur tradisional agar masyarakat tidak merasa asing di rumah sendiri dan juga sebagai identitas kota Hinai dengan mengaplikasikan sajak Amir Hamzah sebagai acuan pembentuk eksterior dan interior pada bangunan yang nantinya akan menciptakan "bentuk modern" sebagai daya tarik tersendiri berdasarkan filosofi sajak Amir Hamzah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerancangan Terminal Amir Hamzahen_US
dc.subjectKabupaten Langkaten_US
dc.subjectAplikasi Sajaken_US
dc.subjectAmir Hamzahen_US
dc.subjectSebagai Acuanen_US
dc.subjectPembentuk Eksterior dan Interioren_US
dc.titlePerancangan Terminal Amir Hamzah di Kabupaten Langkat Aplikasi Sajak Amir Hamzah Sebagai Acuan Pembentuk Eksterior dan Interioren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record