Show simple item record

dc.contributor.authorBudi Nugroho, 01312490
dc.date.accessioned2020-06-04T04:38:30Z
dc.date.available2020-06-04T04:38:30Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21006
dc.description.abstractSektor perbankan mempunyai peranan yang cukup penting dalam mendukung dunia bisnis dan ekonomi. Transaksi dan kegiatan bisnis terasa lebih mudah dilakukan melalui jasa perbankan. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1997 menyebabkan banyak bank harus dilikuidasi karena tidak sanggup menutup kewajiban-kewajiban mereka baik likuiditas, solvabilitas,rentabilitas dan parameter-parameter keuangan lain, namun walaupun lelah banyak yang dilukidasi sehingga menyebabkan jumlah bank berkurang , jumlah perbankan di Indonesia masih relatif banyak jika dibandingkan dengan jumlah perbankan di negara lain. Jumlah bank yang banyak akan menguntungkan bagi nasabah karena lebih banyak pilihan sehingga lebih kompetitif dalam pelayanan, namun banyaknya jumlah perbankan juga menjadi masalah dalam upaya kontrol bank Indonesia terhadap kesehatan bank yang beredar. Kontrol ini dimaksudkan agar nasabah juga terlindungi dan terjamin keamananan dananya, sehingga bank bank yang beredar nanti adalah bank-bank yang benar-benar berkualitas baik dari segi rasio finansial maupun pelayanan. Melihat kondisi tersebut, sesuai dengan desain Arsitektur Perbankan Indonesia (API) , Bank Indonesia menurunkan kebijakan bank jangkar atau anchor bank .Dengan adanya kebijakan bank jangkar tersebut diharapkan jumlah bank akan menyusut sehingga pengawasan Bank Indonesia terhadap bank yang beredar akan lebih mudah. Pengaturan perbankan dengan kebijakan bank jangkar tersebut terlebih dahulu didahului dengan pengumuman kriteria bank bank jangkar pada tanggal 1 Juli 2005, sedangkan pengumuman bank yang masuk bank jangkar direncanakan baru pada bulan descmber 2005. Penelitian ini menguji adakah pengaruh peristiwa (event) pengumuman kriteria bank jangkar terhadap reaksi harga saham dalam hal ini di gambarkan dengan ada atau tidaknya abnormal return, selain itu diuji juga aktivitas volume perdagangan saham. Hasil Penelitian atas pengujian dan analisa yang dilakukan ditemukan adanya perbedaan abnormal return pada saham perbankan yang telah masuk kriteria saat pengumuman pada hari ke 7 dan ke 10 sesudah peristiwa, namun pengujian secara umum menunjukkan tidak adanya abnormal return yang signifikan berbeda sehingga dapal dikatakan pengumuman kriteria bank jangkar tidak berpengaruh terhadap abnormal return. Ilasil Pengujian terhadap aktivitas volume perdagangan saham juga tidak ditemukan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa, sehingga dapat dikatakan bahwa pengumuman kriteria bank jangkar tidak berpengaruh terhadap volume aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Reaksl Harga Sahamen_US
dc.subjectSaham Sektor Perbankanen_US
dc.subjectBursa Efek Jakartaen_US
dc.subjectPengumuman Kriteria Bank Jangkaren_US
dc.subjectDiumumkan pada Tanggal 1 Juli 2005en_US
dc.titleAnalisis Reaksl Harga Saham -Saham Sektor Perbankan pada Bursa Efek Jakarta Sebelum dan Sesudah Pengumuman Kriteria Bank Jangkar (Diumumkan pada Tanggal 1 Juli 2005)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record