| dc.description.abstract | Pesatnya perkembangan bisnis konstruksi dewasa ini menyebabkan para bisnis konstruksi berusaha meningkatkan kemampuan dan keahlian di bidang konstruksi. Peningkatan keahlian dapat berarti peningkatan ''profit'' yang akan diperoleh dari pelaksanaan proyek. Karenanya para bisnis konstruksi berusaha meningkatkan kemampuan dan keahliannya di bidang tenaga kerja, manajemen maupun teknologi yang dimiliki.
Salah satu cara pengendalian biaya pada proyek konstruksi adalah dengan merencanakan "cash flow" proyek secara optimal sehingga dengan dana yang ada akan dicapai keuntungan yang optimal. Untuk mengetahui perencanaan "cash flow" yang optimal, pada Tugas Akhir ini penulis mencoba menganalisa perencanaan
"cash flow" berdasarkan "earliest start", "latest start ", dan pemanfaatan "float time" proyek yaitu dengan pergeseran waktu mulai diantara kondisi EST dan LST dengan pembayaran 10 harian, bulanan, dan "Termin Progress" 10% pada kondisi: tanpa uang muka, dan dengan uang muka sebesar 20%.
Dari hasil analisa perencanaan "cash flow” kontraktor, disimpulkan bahwa perencanaan "cash flow" yang optimal adalah perencanaan "cash flow" berdasarkan "earliest start" dengan pembayaran 10 harian, karena pembayaran dapat lebih cepat diterima sehingga menghasilkan "profit" 9,819% tanpa uang muka, dan ''profit'' 10% dengan uang muka 20%. | en_US |
