Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Sunaryo M,P
dc.contributor.advisorDian Janari, S.T., M.T.
dc.contributor.authorAgung Argo Pamungkas, 14522011
dc.date.accessioned2020-05-26T23:01:58Z
dc.date.available2020-05-26T23:01:58Z
dc.date.issued2020-01-23
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20784
dc.description.abstractKetahanan susu bubuk dibandingkan susu murni membuat susu bubuk lebih digemari masyarakat Indonesia. Tahapan proses pembuatan susu bubuk tebagi dalam tiga tahap yaitu perlakuan pendahuluan, pemanasan pendahuluan dan pengeringan. Perlakuan pendahuluan antara lain penyaringan atau klarifikasi, separasi dan standardisasi. Pemanasan pendahuluan adalah menguapkan sebagian air yang terkandung oleh susu, sampai mencapai kadar kurang lebih 45-50% menggunakan evaporator. PT. Sarihusaha Generasi Mahardhika merupakan salah satu perusahaan pegolah susu menjadi susu bubuk. Dalam proses produksi di PT. Sarihusada Generasi Mahardhika masih ditemui permasalahan yang dialamai perusahaan yaitu terdapat kerusakan pada lini evaporator sebanyak 107 kali dari tahun 2015 hingga 2018. Dampak dari kerusakan yang terjadi membuat proses poduksi terhenti di tengah proses produksi dan di luar jadwal pembersihan yang dijadwalkan oleh perusahaan, sehingga diperlukan pengulangan proses yang dikarenakan suhu pada susu tidak mencapai target yang telah ditentukan dan berdampak juga penambahan produksi untuk mencapai target produksi yang tidak tercapai yang disebabkan terhentinya proses produksi oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk merencanakan kegiatan perawatan pada lini produksi TFD-315 PT. Sarihusada menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) untuk menemukan penyebab kegagalan, effect yang ditimbulkan, kategori kerusakan dan tindakan yang harus diambil. Metode lain yang digunakan yaitu Age Replacement untuk menentukan interval penjadwalan penggantian dan pemeriksaan dari mesin kritis. Hasil yang diperoleh dari metode RCM yaitu bearing menjadi komponen kritis dengan nilai RPN terbesar yaitu 658. Dari hasil age replacement diperoleh interval penggantian komponen bearing setiap 7 bulan 12 hari dan interval waktu pemeriksaan setiap 40 hari.en_US
dc.publisheruniversitas islam indonesiaen_US
dc.subjectSusuen_US
dc.subjectEvaporatoren_US
dc.subjectPreventive Maintenanceen_US
dc.subjectReality Centered Maintenance (RCM)en_US
dc.subjectFMEAen_US
dc.subjectAge Replacementen_US
dc.titlePERENCANAAN JADWAL PERAWATAN MESIN EVAPORATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus : Di PT. Sarihusada Generasi Mahardhika)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record