Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Ir. Revianto Budi Santosa, M.Arch
dc.contributor.authorDwi Putra Ramadhan Z. Daud, 14512209
dc.date.accessioned2020-05-09T20:35:48Z
dc.date.available2020-05-09T20:35:48Z
dc.date.issued2020-01-14
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20426
dc.description.abstractMasjid merupakan salah satu unsur yang memiliki nilai tinggi dalam umat islam, baik dalam makna fisik maupun spiritual. Memiliki makna yang besar dalam tatanan struktur masyarakat islam. Masjid bukan hanya sekedar untuk pelayanan spiritual namun juga untuk seluruh pelayanan dalam masyarakat, dalam kata lainmasjid dapat berfungsi sebagai pusat kegiataan islam dalam mensejahterakan masyarakat.Salah satu masjid yang telah menerapkan konsep masjid sebagai pusat kegiatan islam yaitu masjid Jogokaryan, masjid yang terletak ditengah kampung Jogokaryan tepatnya disisi selatan kota Yogyakarta, sangat starategis dan mudah untuk diakses masyarakat baik dari dalam maupun luar kampung Jogokaryan. Masjid Jogokaryan merupakan masjid percontohan dalam hal manajemen masjid, ketekunan takmir masjid Jogokaryan dalam menjalankan seluruh kegiatan membuat masjid Jogokaryan memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi oleh jamaah. Fakta yang berkembang sekarang bahwa dalam setiap kegiatan masjid Jogokaryan selalu dibanjiri oleh jamaah dalam meramaikan kegiatan, namun hal tersebut tidak terjadi pada setiap waktu, dalam kata lain yaitu Jogokaryan memiliki tingkat fluktuasi jamaah yang tinggi dan tidak menentu. Untuk mengatasi tingkat fluktuasi jamaah yang tinggi dan tidak menentu, dibutuhkan desain rancangan (re-desain) yang dapat mewadahi seluruh kegiatan jamaah dalam menghadapi tingkat fluktuasi jamaah, baik dalam pola penataan ruang, fleksibilitas ruang yang digunakan juga sirkulasi jamaah pada masjid Jogokaryan. Penyelesaian masalah dalam perancangan ini menitik beratkan pada flesibilitas ruang, yaitu dimungkinkan suatu ruangan dapat digunakan oleh beberapa kegiatan. Fleksibilitas ruang tentunya akan merujuk pada penggunaan dinding partisi yang digunakan agar memudahkan sebuah ruang lebih fleksibel berdasarkan jumlah v jamaah sebagai pengguna dengan mempertimbangkan sirkulasi jamaah terhadap bangunan. Penyelesain masalah pada masjid Jogokaryan dalam perancangan ini tentunya merupakan gabungan dari ide penulis dan juga inspirasi dari takmir masjid serta jamaah masjid Jogokaryan, dalam hal ini merupakan partner dalam merancang. Desain masjid Jogokaryan yang baru dapat mewadahi seluruh kegiatan islam masyarakat dengan mempertimbangkan fleksibilitas pada ruang masjid. Desain yang dihasilkan juga mempertimbangkan masa depan Jogokaryan agar dapat beradaptasi dengan jaman tek lekang oleh waktu. Sehingga masjid Jogokaryan akan terus menjadi masjid percontohan baik dalam pengelolaan menajemen masjid juga dalam bentuk bangunan masjid.en_US
dc.publisheruniversitas islam indonesiaen_US
dc.subjectRedesainen_US
dc.subjectMasjid Jogokaryanen_US
dc.subjectMasjid Sebagai Pusat Kegiatanen_US
dc.subjectFluktuasien_US
dc.subjectFleksibilitas ruangen_US
dc.titleREDESAIN MASJID JOGOKARYAN SEBAGAI PUSAT KEGIATAN ISLAM DENGAN FLEKSIBILITAS PADA RUANG MASJIDen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record