PERANCANGAN PERPUSTAKAAN ANAK DI BANTARAN SUNGAI WINONGO NOTOPRAJAN, YOGYAKARTA

Abstract

Permasalahan minat baca di Indonesia masih menjadi perhatian yang perlu dikhawatirkan. Menurut survey UNESCO, minat baca di Indonesia hanya sebesar 0,001%.Yogyakarta merupakan kota di Indonesia yang memiliki tingkat minat baca yang tinggi yaitu sekitar 0,045% dan angka itu termasuk rendah dibandingkan negara-negara lainnya Rendahnya minat baca Indonesia, menurut Colin McElwee, Co-Founder Worldreader, salah satunya memang dipengaruhi oleh sulitnya akses terhadap buku. Dusun Serangan, Desa Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kawasan permukiman ramai penduduk. Padatnya bangunan dikawasan ini membuat kawasan ini minim dengan fasilitas-fasilitas umum seperti Ruang terbuka Hijau dan Taman Bermain Anak. Karena minim ruang untuk anak anak bermain membuat anak-anak bermain di badan jalan sehingga itu membuat kemacetan dijalan dan juga itu membahayakan untuk nyawa mereka. Selain itu juga kondisi lingkungan dikawasan ini juga kurang baik terutama dibagian bataran sungai Winongo karena terdapat bangunan yang melanggar aturan sepadan sungai dan kurang kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan merencang sebuah perpustakaan untuk meningkatkan jumlah minat baca di Indonesia. Karena lokasi perancangan memiliki permasalahan di fasilitas umum untuk anak-anak, maka perancangan perpustakaan anak dengan pendekatan edukatif dan rekreatif yang tepat untuk memcahkan permasalahan ini. Pendekatan edukatif dan rekreatif gunakan supaya perpustakaan anak ini dapat menjadi sarana belajar dan bermain yang mengasyikkan.